Mohon tunggu...
usniarr
usniarr Mohon Tunggu... Penulis - Blog

Yesterday was a lesson, today is a lesson, tomorrow will be a lesson too. Because Life is a Lessson.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Surat, Penggemar Rahasia

27 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   11:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghost World by Holly Warburton(Sumber: @hollywarbs)

Dibalik Surat, Penggemar Rahasia Karya Usniar

Bandung, 20 Juli 2023

Dua  tahun sudah Leila menduduki sekolah terakhirnya di Semarang. Belajar dan mengajar dengan teman-temannya adalah bentuk kegiatan Leila setiap hari. Tidak lupa mengikuti organisasi kerohanian setiap kamis dia laksanakan. Rambut kepang yang selalu diperlihatkan menjadi daya tarik khas dari sekumpulan orang di sekelilingnya. Satu tahun lagi Leila akan menuju ke tahap akhir kelas dan menemukan kelulusannya.

Angin semilir mencium wajah sawo watangnya. Kulit bersih dan mulus dengan bulu mata lentik andalannya serta senyuman manis miliknya menjadi ketertarikan tersendiri. Sepatu pantofel menghiasi kaki mungil itu dan bersenandung mengetuk lantai di sepanjang koridor kelas.

“Apa kita harus membolos ekstra kali ini?” tanya Reno,teman sebangku Leila.

Leila menoleh seraya menggeleng. "Tidak! Kau akan kehilangan satu momen. Ekstra kita berbeda."

“Momen apa yang kau maksudkan, huh? Bertemu seseorang yang kau rahasiakan?”

Leila melirik mata sinis mendengar sahutan tak sejalan membuat Leila membatin akan apa pentingnya menjalin hubungan dimasa usia labil sepertinya? Harapan dan impian adalah utama. Menyukai adalah hal yang baik namun lagi-lagi pemikiran nya sejalan dengan realitas yang ia rasakan.

Waktu terus berputar menunjukkan kepulangan akan segera dimulai. Membereskan segala alat tulis di atas meja dan menuju ke ruang ekstra merupakan tujuan Leila. Sebelum itu langkahnya akan berjalan pada sebuah loker yang telah disediakan tepat di samping ruang ganti.

Leila membuka kunci dengan perlahan dan mata hitam Leila menatap secarik amplop mini yang terjatuh diantara selipan pintu lokernya. Ia mengambil amplop itu dengan kening berkerut. Menerawang isi benda putih itu di bawah sinar senja yang sedikit menyinari dari arah lapangan utama. Segera Leila menaruh buku paketnya dan menutup pintu besi itu. Amplop putihnya ia masukkan ke dalam ransel sekolah seraya berjalan cepat meninggalkan area.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun