Mohon tunggu...
Usman Wahab
Usman Wahab Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Nama saya Usman Wahab, saudaranya Usman bin Affan. Saya berasal dari bumi, tentangganya planet mars. Saya suka matcha rasa rumput. Saat ini saya memiliki 5 buku antologi, berjudul antara lain; Menggugah diri, Makhluk aneh itu bernama semangat, Mari bercerita tentang kegelisahan hari ini, Pesan untuk kini dan nanti, Kemiskinan dalam ragam sisi. Hubungi saya di Instagram @usman_useman.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

6 November 2024   10:30 Diperbarui: 6 November 2024   10:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sudah pernah baca bukunya? Buku "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" karya Mark Manson mengajarkan pembaca untuk melepaskan diri dari tekanan sosial dan standar yang tidak realistis. Dalam buku ini, Manson menekankan pentingnya memilih apa yang benar-benar penting dalam hidup dan mengabaikan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi positif. Ini adalah seni untuk fokus pada apa yang penting dan melepaskan yang tidak perlu.

Banyak orang terlalu peduli dengan hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali muncul tekanan dari ekspektasi sosial, media sosial, dan tuntutan yang tidak realistis. Memilih beberapa nilai inti yang benar-benar penting dan fokus pada hal-hal tersebut menjadi kunci utama.

Salah satu konsep kunci dalam buku ini adalah "memilih pertempuran Anda." Tidak semua masalah perlu dihadapi. Dengan memilih masalah yang benar-benar penting, energi dan perhatian dapat dihemat untuk hal-hal yang benar-benar berarti. Dalam Islam, ajaran ini mirip dengan pentingnya prioritas dan fokus pada tujuan yang lebih besar. Islam mengajarkan prinsip ikhlas (tulus) dan sabar (sabar) dalam menjalani kehidupan.

Penerimaan ketidaksempurnaan dan keterbatasan diri juga penting. Dalam hidup, tidak mungkin selalu sukses dan sempurna. Kegagalan adalah bagian dari proses dan merupakan pelajaran berharga. Dalam Islam, ini mirip dengan ajaran tawakal, atau berserah diri kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin. Tawakal mengajarkan untuk menerima hasil apapun dengan lapang dada setelah usaha maksimal.

Konsep menerima kegagalan dan ketidaksempurnaan ini tercermin dalam kisah-kisah nabi dan sahabat. Mereka menghadapi banyak tantangan dan kegagalan, tetapi tetap teguh dalam iman dan terus berusaha. Dalam Islam, setiap ujian dan cobaan adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Menerima dan belajar dari kegagalan adalah bagian dari proses peningkatan diri.

Nilai-nilai yang baik dan bermakna sangat penting. Nilai-nilai buruk seperti popularitas atau materi tidak akan membawa kebahagiaan jangka panjang. Sebaliknya, nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kasih sayang lebih penting dan membawa kebahagiaan yang lebih mendalam. Dalam Islam, nilai-nilai ini sangat ditekankan sebagai bagian dari akhlak dan moral yang baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, memilih nilai-nilai yang baik dan bermakna bisa diterapkan dengan menjalankan ajaran Islam seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan mengutamakan nilai-nilai ini, hidup bisa dijalani dengan lebih bermakna dan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.

Batasan yang jelas dalam hidup sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional. Dalam Islam, batasan ini dikenal sebagai hudud (batasan-batasan yang ditetapkan oleh Allah). Menjaga batasan ini membantu seseorang untuk tetap berada di jalan yang benar dan menghindari dosa.

Dalam konteks hubungan sosial, memiliki hubungan yang sehat dan bermakna adalah penting. Ini melibatkan kemampuan untuk mengatakan tidak dan menetapkan batasan dengan orang lain. Dalam Islam, menjaga hubungan yang baik dengan orang lain sangat penting, tetapi juga penting untuk menjaga diri dari hubungan yang merusak atau tidak sehat.

Keberanian untuk menjadi diri sendiri sangat penting. Dalam dunia yang penuh dengan tekanan untuk menjadi sempurna dan sesuai dengan ekspektasi orang lain, memiliki keberanian untuk menjadi diri sendiri adalah hal yang berharga. Dalam Islam, menjadi diri sendiri yang sejati adalah bagian dari menjalankan fitrah (natur) manusia yang diciptakan oleh Allah.

Tanggung jawab pribadi dalam membentuk kebiasaan juga penting. Setiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri dan tidak boleh menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi. Dalam Islam, tanggung jawab pribadi adalah konsep yang penting. Setiap individu bertanggung jawab atas perbuatannya dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun