Walaupun sejak awal pihak Kejaksaan Agung mengatakan kasus yang menimpa Ahok adalah murni kasus hukum,sehingga berjalan sesuai koridor hukum,tidak boleh ada intervensi politik dari pihak manapun dan penegak hukum dalam bekerja tidak terpengaruh oleh kasus demo damai.Tapi fakta dilapangan jelas berbicara lain,minimal kasus hukum Ahok tersebut punya pengaruh politik terutama dalam Pilkada Jakarta 2017 mendatang.
Seberapa besar pengaruhnya,jelas sangat tergantung dari berbagai pihak dalam membangun opini publik,kemampuan tim sukses masing kubu untuk dapatkan manfaat besar dari kasus Ahok tsb bisa dilihat dari beragam postingan di media sosial saat ini.
Bila ngacu dari beragam survei, jelas kubu Agus sangat diuntungkan sedang kubu Ahok sebagai pihak yang paling dirugikan,fluktuasi dukungan berubah setiap saat ,tapi kecenderungannya dukungan buat Agus tergolong tertinggi.
Pilkada Jakarta masih sekitar dua bulan lagi,titik lemah Ahok jadi sasaran empuk untuk selalu diserang terus menerus,sebab bila cuma andalkan adu program untuk raih simpati kesannya cuma " formalitas " saja,yang sedang terjadi justru " kampanye negatif " makin diintensifkan.
Bahaya komunisme dihembuskan ke kubu Ahok,bahaya bermuatan "SARA" makin ditebar,jelas dibalik semua itu beragam serangan fajar disebar untuk dapat dukungan warga...
Muara dari itu semua adalah Pilkada Jakarta makin banyak nelan biaya,ujung dari itu semua adalah " korupsi " diperkirakan makin merajalela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H