Kesimpulan sementara untuk saat ini adalah Rusia berhasil dipancing/ diprovokasi oleh pihak Amerika Serikat cs terkhusus NATO untuk melakukan operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Seperti diketahui bahwa kegagalan barat untuk mengganti rezim Suriah saat ini tidak lepas dari peran Rusia.
Demikian juga banyaknya bermunculan kelompok perlawanan di Timur tengah dan sebagian Afrika terhadap hegemoni barat diwilayah tersebut tidak lepas dari peran Rusia.
Harapannya jelas, dengan operasi militer khusus Rusia di Ukraina, Rusia disamping mengalami kegagalan juga akan muncul kelompok perlawanan di Rusia.
Ujung ujungnya Rusia " AMBYAR" dan muncul pemerintahan yang lemah dan lebih kooperatif terhadap Amerika serikat cs.
Skenario barat tersebut diharapkan juga terjadi di RRC, RRC diprovokasi untuk serang Taiwan.
Tentunya pihak RRC sudah menyadari akan skenario tersebut, termasuk pihak Taiwan itu sendiri untuk tidak terprovokasi saling berperang.
Bisa jadi pihak RRC dan Taiwan menjalin komunikasi intensif secara langsung dan tidak resmi agar konflik antara RRC dan Taiwan tidak menjurus menjadi konflik militer..
Mengapa?? karena pihak RRC dan Taiwan menyadari sejak awal bahwa konflik militer disamping tidak menyelesaikan masalah, cuma merugikan kedua belah pihak..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H