Jika dibandingkan dengan PSI yang berhasil menjadi pemberitaan akibat sikapnya yang selalu "menyerang" Anies Baswedan, maka Partai Ummat nyaris tidak terdengar.
Padahal Partai Ummat lewat jajaran pengurusnya sering bersikap kritis terhadap pemerintah terkait " isu isu " tertentu.
Media massa terkesan memberi " panggung" kepada PSI dan disaat yang bersamaan Partai Ummat nyaris tidak diberi panggung..
Saat ini kalau toh tidak dapat panggung di media massa, lewat konten konten tertentu bisa bikin panggung di media sosial, misalnya di YouTube, tiktok dsb.
Olehnya itu lewat " tim kreatif" bisa sejak awal secara aktif membuat konten konten di medsos agar bisa dikenal.
Disitulah problem utamanya yang sedang dihadapi oleh Partai Ummat, selalu tampil " serius " dengan materi materi yang menguras " emosi/ kadang kala"..
Partai Ummat bisa belajar dari keberhasilan Ganjar Pranowo meraih popularitas lewat jalur media sosial dengan menyodorkan materi yang humanis, ringan dan menghibur..
Kehidupan sehari-hari yang keras,menguras emosi dan perasaan menyebabkan seseorang berusaha mencari " hiburan" di media sosial, artinya untuk hal hal yang " SERIUS " orang pilih menghindari.
Bukan berarti tidak serius, tapi setidaknya bisa lebih " realistis" masyarakat butuh informasi yang ringan ringan menarik dan tidak menguras emosi..
Biarlah untuk hal hal yang serius ditempatkan pada posisi tertentu saja TAPI tetap rajin bikin konten konten yang menghibur seperti yang dilakukan oleh bapak presiden Jokowi kemudian jejaknya diikuti oleh Ganjar Pranowo.