Sosok Buni Yani sudah jadi simbol perlawanan atas beragam ketidak adilan yang dialami sebagian kelompok Islam.
Anggap saja Buni Yani telah dijadikan "perekat"kelompok oposisi berbasis "agama"terhadap kebijakan Pemerintah yang dinilai merugikan kelompok tersebut.
Aktor intelektual dibalik menjadikan Bumi Yani sebagai pahlawan melawan ketidak adilan memang perlu diselidiki lebih mendalam,patut diduga ya kelompok yang selama ini berpolitik dengan gunakan isu "agama".
Merasa tidak bersalah,diperlakukan tidak adil,mengajak ber "mubahalah" bagi pihak pihak yang mengkriminalisasi Buni Yani diajukan Buni Yani dalam pembelaan ybs,jelas tantangan tsb tidak ditanggapi majelis hakim dan Buni Yani di vonis bersalah dengan hukuman satu setengah tahun penjara dipotong masa penahanan.
Beberapa  pihak selalu mengkaitkan "penokohan"Buni Yani ini terkait dengan musim Pemilukada Jabar 2018 mendatang,harapannya jelas,pihak yang bersimpati pada Buni Yani akan menjatuhkan pilihan politiknya pada kelompoknya.
Buni Yani sudah jadi "pahlawan", dan terkenal,semoga Buni Yani menyadari bahwa dirinya cuma sekedar "dimanfaatkan"itupun kalau memang terbukti bermanfaat,selebihnya ya sebaiknya Buni Yani tidak "GeEr/Gede Rasa",perasaan jadi orang besar padahal.........biasa biasa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H