Mohon tunggu...
Usman Saleh La Ede
Usman Saleh La Ede Mohon Tunggu... -

...........

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obama dan Gerakan Penolakan Kedatangannya

15 Maret 2010   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obama ke Indonesia, tepatnya ke Jakarta dan Bali mendapat tentangan dari 1.000 ulama dan pimpinan pesantren se-Jawa Timur (Jatim), yang dimotori Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kedatangan obama di Indonesia merupakan hal yang sangat penting bagi pemerintahan amerika serikat, begitupun bagi pemerintah indonesia. Tetapi hal ini sangat bertentangan dengan sebagian masyarakat islam yang ada di indonesia, karena ada pandangan bahwa Barack Obama tidak layak datang di indonesia karena dianggap sebagai pemimpin negara penjajah atau negara kafir. Mereka terdiri atas Hizbut Tahrir Indonesia, Front Pembela Islam, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Forum Ulama Indonesia, Hidayatullah, Al-Irsyad, dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. Melihat kondisi ini masyarakat indonesia terpecah menjadi dua kalangan ada yang menganggap bahwa kedatangannya di indonesia merupakan hal yang wajar-wajar saja sebagai bentuk komunikasi politik di antara kedua negara dalam hal ini indonesia dan amerika serikat. Dan sebagian menganggap lagi bahwa obama harus ditolak kedatangannya di indonesia.

Akhir-akhir ini melihat kondisi gerakan umat Islam di indonesia terutama dalam melihat sebuah penjajahan hanya melihat amerika serikat sebagai penjajah atau menganggapnya sebagai terorisme. Tapi bagaimana dengan kezaliman yang ada dalam negeri sendiri?? Inilah sebenarnya yang paling mendasar dan paling penting bagi umat islam untuk melihat sebuah gerakan. Dimana gerakan umat islam ketika ada sebuah kejahatan yang nyata di depan matanya?? Apakah ini yang dikatakan dengan gerakan yang sangat tidak punya manfaat dan hanya buang-buang energi. Wajar saja jika pemerintahan hari ini mengaggap gerakan umat islam di indonesia tidak mempunyai kekuatan, padahal islam sebagai rahmatan lil alamin, bukan islam sebagai rahmatan lil muslimin. Yang patut direnungkan bahwa dengan kondisi perjuangan melawan penjajahan baik secara fisik maupun pemikiran itu masih sangat lemah dan elit-elit pemerintahan akan mencoba mempertahankan kekuasaanya walaupun banyak yang melakukan pengkhianatan atau kedzaliman si negeri sendiri. Ayo bangkit pemuda islam, jangan tertidur ketika ada penjajahan yang nyata di depan mata kita semua. Islam itu sebagai agama perlawanan, bukan agama yang hanya mementingkan ritual saja. Berbuat Adil satu jam bagi penguasa lebih baik dari pada sholat 60 Tahun (Imam Ali).

Oleh: Usman Saleh La Ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun