Mohon tunggu...
usman gazali
usman gazali Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hatta Penjebatani SBY - Prabowo

30 Desember 2013   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden SBY, Selasa (24/12), menerima Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor kePresiden. tujuan kedatangannya itu untuk bertukar pikiran tentang situasi politik dalam negeri. Prabowo mengaku memiliki pemikiran yang sama dengan Presiden untuk mewujudkan suasana damai selama tahun politik agar keputusan-keputusan besar bangsa bisa diambil dalam suasana penuh kekeluargaan dan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan bangsa.


komunikasi politik antara SBY dengan Prabowo memberikan pencerahan dan pendidikan politik yang positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Mencermati perkembangan yang ada, terkait pertemuan kedua tokoh politik tersebut, bisa ditarik dalam dua pandangan, disatu sisi pandangan yang pro dan disatu sisi pandangan yang kontra. Dari kacamata yang pro pada pertemuan tersebut, akan mengatakan bahwa itu sebuah silaturahmi dan pertemuan biasa, diantara dua tokoh bangsa. Pertemuan semacam ini untuk sebuah pendidikan politik sah-sah saja, bahkan cukup baik, karena kedua tokoh saling menghormati, untuk menyamakan persepsi dan mencari solusi berbangsa dan bernegara kedepan, terutama persoalan ekomoni dan energi utamanya. Pandangan yang kontra tentu akan mengatakan bahwa keduanya membawa agenda politik untuk menghadapi Pilpres 2014. Hitungan-hitungan politiknya adalah, dampak kisruh di internal Partai Demokrat saat ini dirasakan cukup berat, pandangan SBY cukup jeli untuk mendekati tokoh yang saat ini memiliki elektabilitas cukup tinggi dalam hasil survey dan kalkulasi politik.


Sebagian orang percaya, bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini, termasuk pertemuan yang tidak disengaja. Ada apa di balik pertemuan itu, mengapa seseorang harus bertemu dengan orang lain atau sebuah peristiwa. Spekulasi lain, pertemuan ini merupakan langkah politik keduanya menghadapi Pilpres 2014, sementara masalah Hercules, terlalu kecil bila jadi bahan perbincangan dua jenderal ini. Dipastikan, Prabowo akan melaju menjadi capres. Di saat yang sama, SBY sendiri hingga kini belum memiliki calon. Belakangan memang sempat beredar isu bahwa SBY dan Prabowo hanya butuh "jembatan" saja bila memang Demokrat tidak memiliki capres, dan suaranya di Pemilu terpuruk. Jembatan itu sosok alternatif, yang bisa mendampingi Prabowo di Pilpres 2014. Bila jembatan ini benar-benar ditemukan, tak mustahil Gerindra dan Demokrat berkoalisi. jembatan itu juga bukan berasal dari Demokrat, tapi sosok lain dari partai yang juga lain, namun sangat dekat dan dipercaya oleh SBY. Dengan demikian komposisi politik menjadi Gerindra-Demokrat dan partai tertentu itu.

Dalam politik bisa saja terjadi. Apalagi hal yang paling penting bagi SBY dalam Pilpres 2014 adalah figur yang bisa mengamankan posisinya. Tak penting lagi orang itu Demokrat atau bukan, yang jelas harus loyal. Figur yang paling memungkinan adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa. Hatta Rajasa, meskipun bukan orang Demokrat, namun menjadi Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono dalam Pilpres 2009. Kini, Hatta pun sudah menjadi besan SBY. Selain itu Hatta punya andil besar dalam kemenangan SBY-Boediono pada Pemilu 2009 lalu, karena dia adalah ketua tim pemenangan. Dalam banyak hal, SBY juga dekat dengan Hatta. Salah satunya adalah ketika menyusun Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Hatta adalah salah satu orang, di luar Sudi Silalahi yang sering diajak diskusi dan melakukan fit and proper test terhadap calon-calon menteri. Dengan kedekatan tersebut,Hatta bisa menjadi pilihan realistis SBY, dibanding memaksakan Pramono maupun Gita sebagai capres Demokrat.


Hatta jika di dekatkan pada pengalaman sebagai politisi sudah teruji memiliki kapasitas yang mumpuni. Di kalangan kolega, Hatta dikenal sebagai komunikator yang ulung dan bisa diterima oleh hampir seluruh elit politik. Belum lagi pengalaman di bidang pemerintahan. Untuk nama-nama capres yang beredar saat ini, Hatta adalah sosok yang paling berpengalaman di bidang pemerintahan. Memang ada Aburizal Bakrie atau Ical yang pernah menjadi Menko Kesra, namun Hatta tetap menang pengalaman, karena pernah menduduki beberapa pos kementerian (Menristek, Menhub, Mensesneg, Menko Perekonomian dan Plt Menkeu). Kesuelan  Hatta mengendalikan perekonomian Indonesia juga menjadi nilai plus. Sebagaimana kita ketahui, selama dunia dilanda resesi, Indonesia adalah salah satu negara yang selamat dan selalu tumbuh positif. Semua itu terjadi, ketika tim ekonomi berada di bawah kendali Hatta.


Hatta bukan tanpa ada visi jika memang mencalonkan sebagai Presiden, Konsep Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) menjadi unggulan Hatta untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berpengaruh di dunia. Sejumlah kalangan melihat MP3EI adalah sebuah ide brilian untuk membangun perekonomian Indonesia secara berkesinambungan. Dengan semua apa yang dimiliki besannya tersebut, SBY seharusnya bisa lebih realistis. Orang dekat yang selalu membantunya, yaitu Hatta, layak untuk dijadikan capres, bahkan oleh Demokrat sekalipun. PAN sendiri sudah memutuskan akan mengusung Hatta sebagai Capres 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun