(Merspons permintaan Sdr.Frans Hamid)
s
Frans Hamid, penyair kelahiran Manggarai NTT (usman d.ganggang)
"Pua, ini puisi saya!", Sdr.Hamid Frans, memberitahu sekaligus bertanya,"Secara teorinya bagaimana Pua, terutama untuk menghasilkan puisi yg baik?"
Terimaksih Bung, bangga saya, sekaligus bersyukur, betapa, masih ada yang bercurhat kepada saya. iya saya sepertinya seorang ahli sastra, hehehehe..., makanya diminta wejangan Mpu sastra, hahaha...
OK, Pertanyaan bagus. Ini pertanda, Bung Hamid sudah jatuh cinta lagi, bukan ke belakang malah mendekap hingga puisi pun terdekap.
Hatimu Kini Beku, Inilah judul puisi Sdr.Frans Hamid yang akan kita bicarakan sekarang. Dari sisi judul saja, sudah memberikan kesan mendalam, betapa tokoh "dia" (dia-lirik = tokoh yang diceritakan "aku') sudah berpaling, buktinya, hatinya kini sudah beku, haem.
Sdr.Frans Hamid, paham, sebuah judul selalu berisi, gambaran isi dari keseluruhan objek yang digambarkannya.Dia juga paham, antara subjek dan objek dalam puisi itu harus luruh atau melebur satu sama lain. nah, adakah korelasi antara subjek dan objek dalam puisinya yang berjudul "Hatimu Kini Beku?" Ini pertanyaan menggali, namanya.
Untuk semntara, simpulan yang ditarik, ,eski kita belum mencermati isinya, kita sudah diberitahu penyairnya bahwa, hati 'dia-lirik" (dia yang diceritakan) sudah beku. Itu artinya, antara subjek dan objek puisi itu, sudah melebur. Hukum alam berlaku di sini, ada sebab, pasti ada akibatnya. begitupun sebaliknya, ada akibat pasti ada sebabnya.
Setelah dua tahap kita lewati (tahap mengamati judul dan menghadirkan pertanyaan terkait bekunya hati 'dia-lirik', mari kita gali terus akar masalahnya," Mengapa sampai 'tokoh aku' berkesimpulan, 'dia-lirik' hatinya sudah beku?" Jawaban sementara, tentu terlihat pada sikap 'dia-lirik' yang boleh jadi dulu: /parang sekarang besi/ , hehehe..../dulu sayang sekarang benci//
Sebelum diilajutkan, mari kita kerjakan dua tahap yang telah disebutkan di atas tadi, yakni, tahap observasi judul smile emotikon tahap mengamati), ;lalu tahap kedua: Menghadirkan tanya. OK, amatilah wacana puisi karya Sdr.Frans Hamid berikut ini! Judulnya : "Hatimu Kini Beku".
Kusemaikan kasih di tengah riak debur obak
Kau tersenyum manja bangkitkan rasa
Terurai menjutai rambutmu terhempas bayu
Menorehkan warna indah pada kanvas alam
Ah....
Masihkah di hatimu terbersit lagi
Tentang indahnya saat itu?
