(Sebuah Catatan Perjalanan ke Labuanbajo NTT)
Pagi itu, Kota Kesultanan Bima-NTB, terang bendrang. Iya sebendrang hati kami yang sudah lama tergoda dan ujungnya rindu kian semburat pada keindahan Labuanbajo dan sekitarnya. Iya, Labuanbajo, yang sering dijuluki orang, sebagai "Surga Kecilnya NTT". Bagaimana tidak? Di sana ada nelayan tradisional.di sana pula ada objek wisata alami, sekaligus objek sejarah budaya, dan ini dia, kaya dengan potensi kearifan lokalnya.
sunsat-diambil-dari-bukit-cinta-57aa67d5d17e6138078b456c.jpg
Itulah sebabnya, bersama hembusan angin segar pagi itu, kami pun serasa terdorong untuk berangkat lebih awal ke Bandara Salahudin. Dalam waktu hnya 10 menit, kami pun tiba di ruang tunggu Bandara. Ternyata kami terlalu cepat, karena “Susy Air”baru mau bertolak ke Labuanbajo, sekitar pukul 11.15. Mengisi waktu, kami berdiskusi di Ruang tunggu, terkait dengan pemantapan kegiatan yang menjadi tujuan kami ke Labuanbajo, Kota Kecil yang tak dilangkahi begitu saja , ketika berklinong-ria ke berbagai objek wisata, termasuk untuk nonton komodo (baca: buaya darat) di Pulau Komodo dan nonton sun sat dari Bukit Cinta yang menakjubkan di depan Kota Labuanbajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karena asyiknya diskusi, tanpa terasa, waktu berjalan begitu cepat. Akhirnya, bersama :"Susy Air:", kami pun terbang bersamanya. Pesawat yang hanya bisa menampung 10 penumpang itu, terbang rendah di atas laut Raba dan mulai meninggi ketika berada di atas perut Kota Kesultanan Bima dan terus meninggi dan menukik lagi ketika disambut awan tebal di atas pegunungan menuju Wera pantai Timur Kabupaten Bima.
c360-2016-08-05-09-31-12-908-57aa6848109373693c75a70e.jpg
Begitu melewati Wera dan Sape, “Susy Air “terbang lebih rendah lagi ketika berada Selat Sape, Pulau Gili Banta, dan lebih pelan terutama di atas Pulau Komodo, seakan memberi kesempatan buat penumpang untuk menonton Komodo dari geladak kapal.Begitu juga ketika terbang di atas pulau -pulau kecil yang berbanjar rapi di atas laut dekat Labuanbajo, Susy Air seakan memberi peluang buat penumpang untuk memanjakan mata , menikmati panorama alam yang ujungnya menghadirkan decak kagum,” Maha besar ciptaan-NYA”.
Bagaimana tidak? Sepanjang mata memandang, laut serta selat di antara puluhan pulau bagai permata, terlukis indah di depan mata. Riak air yang terkena sinar mentari berkilau mendukung keceriaan, sebentar-sebentar hadirkan decak kagum,"Maha besar Engkau ya Allah telah mengaruniai tanah Manggarai khusunya dan Indonesia umumnya, begitu indah mempesona!" decak penumpang sepanjang perjalanan menuju Labuanbajo.
pulau-komodo-dari-udara-57aa6881d17e6179078b4567.jpg
Sementara yang lainnya bertanya,“Komodo itu, apa? Yang jelas, urai seorang penumpang, dalam berbagai referensi menyebutkan bahwa dalam bahasa latin disebut sebagai Varanus komodoensis.Lalu, oleh masyarakat setempat biasanya disebut dengan Ora. .Sebutan lainnya, adalah : Biawak Komodo, Komodo Dragon, Komodo Island Monitor, dan Komodo Monitor. Habitat komodo ini, hanya terdapat di beberapa pulau di depan Labuanbajo , seperti di Pulau Rinca, yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo dan komodo-nya sudah mendapat apresiasi dunia internasional dengan lolosnya menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.
seperti-danau-saja-57aa68ae579773a029a9c6de.jpg
Bagaimanapun juga, ujar beberapa penumpang, penerbangan kali ini, amat mengasyikkan, meski semula ada rasa was-was, karena pesawat ini kecil sekali. Ternyata tidak ada sedikit pun guncangan yang amat berarti. Dari kondisi itu, maka dari udara, dapat disaksikan betapa indahnya panorama di atas laut nan biru, serta di atas pulau-pulau kecil itu disaksikan dengan baik betapa indahnya Indonesia khususnya antara Bima hingga Labuanbajo. Dalam waktu hanya 35 menit, waktu begitu singkat kami terbang , akhirnya peswat yang kami tumpangi, mencium Bandara Komodo Labuanbajo.
pantai-labuanbajo-57aa69035797738f29a9c6e9.jpg
Begitu turun, banyak terus berpose di depan pesawat. Tapi itu hanya sesaat, karena dari bandara , terdengar teriakan penjemput pertanda rindunya tak terbendung lagi.Dan ketika jumpa darat,, bukan teriakan lagi yang didengar, tapi isak tangis pelepas kangen bersatu mesra- melekat terjadi antara penumpang dan penjemputnya. Tanpa kecuali,molas (gadis) dengan reba (pemuda), ine (ibu, mama) dengan Ame (bapak), berangkulan sembari mendaratkan ciuman bertubi-tubi serta melumat kental bukan kepalang. Jeda sebentar dan seterusnya dihantar sampai di penginapan.
c360-2016-08-05-12-13-25-553-57aa6932ae7e61b7354ff8a5.jpg
Selama dua hari di Labuanbajo dan sekitarnya, banyak objek wisata yang dikunjungi. Kesemuanya, tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Dan yang paling mudah sebagai bukti, adalah foto-foto objek wisata yang menarik. Yang jelas, perjalanan ke pulau Komodo dan sekitarnya dapat dijumpai berbagai pulau-pulau mungil, dengan pemandangan bawah lautnya yang terkenal cantik. Dan ketika naik ke atas bukit, dapat disaksikan pemandangan betapa indahnya pulau-pulau sekitar Labuanbajo . Begitu senja tiba, dapat menyaksikkan keindahan sun sat di depan Kota Labuanbajo dari Bukit Cinta.
c360-2016-08-05-12-24-01-950-57aa6997d17e613d078b4570.jpg
Labuan Bajo dan sekitarnya, memang sejak lama menjadi perhatian wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu). .Diakui, Labuan Bajo dan sekitarnya merupakan pelabuhan kecil tapi cantik mungil. Iya Labuanbajo dan sekitarnya, merupakan kota di ujung paling barat pulau Flores. “Labuanbajo merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) dan pulau-pulau cantik lainnya di Flores bagian barat”, urai seorang guide yang bersama kami. .Iya, bagaimanapun, kata dia, Labuanbajo dan sekitarnya dapat menghipnotis para wisatawan , lantaran pemandangan yang sangat indah, mempesona, spektakuler sehingga membuat para pengunjung merasa nyaman dan ingin berlama-lama di Labuanbajo.***)
Lihat Travel Story Selengkapnya