Catatan pejalanan Usman D.Ganggang*)
Setelah Ruslan, S.Sos  atau yang dikenal dengan sapaan Alan Malingi  menempati Museum Asi Mbojo sebagai Kepala Museum, istana megah sarat makna ini, marak dikunjungi dari berbagai kalangan, tua- muda datang berkunjung, termasuk para pelancong luar negeri. Boleh jadi ini terjadi karena mulai tahun 2020 ini, Museum Asi Mbojo, yang terletak di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) , telah memiliki proram kerja sebagai pedoman kerja para pegawai Museum Asi Mbojo.
Program-program itu, kata Bung Alan, terdiri dari point, yakni (1) Study Sejarah Bima untuk pelajar dan mahasiswa; (2) Kajian budaya setiap minggu pertama dan ketiga tiap bulan; (3) Soba Asi (Sahabat museum) program wisata sejarah Kota Bima (kunjungan ke Asi Mbojo, Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, Langgar kuno Melayu, Makam Tolobali, Dana Taraha , dan Pantai Lawata); (4) Peran alat music dan tarian klasik Bima; dan (5) Pentas kesenian tradisonal Bima.
Selain itu, kemarin adakan rapat terkait Asi Mbojo Internasional English Camp. Rapat persiapan ini, kata dia, merupakan event literasi berskala internasional dengan tajuk Asi Mbojo Internasional English Camp bekerja sama dengan Lembaga Al Fitrah dari Kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur. Beberapa komunitas seperti Makembo, Mbojo Itoe Boekoe, Komunitas Mbojo Matunti(Kambuti), dan Komunitas Generasi Mau Belajar siap bersinergi dalam mendukung program ini.
Kegiatan direncanakan pada musim libur bulan juli 2020 selama satu minggu dengan pola Camping arau out door di halaman Museum Asi Mbojo. Peserta kegiatan adalah dari luar negeri dan sejumlah daerah di Indonesia. "Louncing dan promo kegiatan akan dimulai pertengahan Maret 2020", sambungnya.
Diharapkan calon Pemimpin masa depan harus paham dan belajar dari sejarah dan filosofi peradaban masa lalu agar jati diri tidak tercerabut oleh hempasan arus zaman.Untuk memahami lebih jauh tentang sejarah itu, di Museum Asi Mbojo, siswa Study Outing dibagi dalam 3 kelompok yang mengumpulkan informasi 3 kluster tema yg berbeda: Sejarah kesultanan, benda-benda pusaka dan benda-benda non -pusaka. Kemudian mereka bertanya kepada para petugas, mencatat, membuat laporan, dan mempresentasikan di hadapan ahli sejarah Bima, Pak Alan Malingi.
Museum Asi Mbojo juga  telah memulai paket program " Soba Asi "atau Sahabat Museum. Salah satu kegiatan dalam Soba Asi adalah Study Sejarah Bima untuk Sekolah, kampus dan komunitas. Selama ini kunjungan pelajar dan mahasiswa hanya melihat koleksi. Dalam kegiatan study sejarah, peserta study akan mendapatkan pemaparan tentang sejarah Bima oleh Narasumber yang disiapkan oleh Museum Asi Mbojo.
Disamping itu, peserta study akan mendapatkan soft file materi dari narasumber. Berkaitan dengan hal tersebut, mengharapkan kerja sama pihak sekolah dan kampus untuk menyiapkan honorarium/ transport narasumber. Dan setelah sesi pemaparan dan tanya jawab dengan narasumber, peserta study sejarah akan dibagi dalam beberapa kelompok observasi koleksi. Setelah observasi, maka perwakilan kelompok akan mempresentasikan hasil observasi. "Begitulah  alur kerjanya!" ujar Bung Alan mengakhiri percakapan dengan penulis.