Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berawal dari Jomblo, hingga Hidup Hanya Sebentar

12 Januari 2020   05:55 Diperbarui: 12 Januari 2020   06:07 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu aku mau balas premis itu, eh... tiba-tiba HP-nya mati lagi. "Ah, tanda-tanda  apa lagi ini?" batinku. Sejak awal, suara di HP, Cuma sebentar. Boleh jadi ada tanda lain lagi. Untuk mengisi waktu kosong itu, aku buka google terkait makna jomblo. Maklum sudah tua, tak mengerti istilah anak muda generasi  era revolusi industry  4.0 itu.

Alhamdulillah, makna  serta perluasan  istilah "jomblo"ditemui dalam google serta referensi lainnya. Ternyata, kata itu berasal dari bahasa daerah Sunda. Dan ternyata  sudah dibakukan ke dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI). Maknanya, merupakan sebutan bagi orang yang tidak mempunyai ikatan hubungan dengan lawan jenis, terutama gadis yang belum memiliki pasangan. Konktretnya, ditujukan kepada perempuan sudah tua namun belum menikah atau memiliki pasangan.

Setelah ditemukan makna kata jomblo  langsung menelpon anakku, Kim. Dan kali ini, direspon cepat.

 "Gimana Abah?" tanyanya dari seberang.  Belum dijawab, langsung pula dia tanya,   

 "Pasti Abah tidak paham kata jomblo"                                                                                  

 "Masak, Abah tidak paham,!" bantahku bepura-pura, karena setelah menemukan makna kata jomblo khusus untuk cewek yang belum ada pasangannya.

Nah, sudah kalau begitu, sambungnya. Tapi agar Abah tidak penasaran, tetap diberikan pemahaman kata jomblo itu. Kata jomblo itu, lanjutnya, memang  awalnya ditujukan kepada  cewek Tetapi kemudian, berlaku juga untuk cowok. Selanjutnya, jomblo  bukan berarti cewek/cowok yang  tak laku. "Hanya saja belum diberikan  pasangan yang pasti oleh Tuhan dalam menjalani sebuah kehidupan",  komentarnya sambil menambahkan," Selain itu, jomblo bukan orang yang ketinggalan zamanm Abah".urainya membaca ketidaktahuanku.

Terima kasih penjelasan anakku.  "Oh ya, sudah Aba baca premismu. Belum dilanjutkan,  tiba-tiba dia sambung dengan  premisnya yang sengaja dia hadirkan  ulang sebagai statusnya dalam  Facebook (FB):.                               

 "Abah, hidup itu cuma sebentar, ngejomblonya yang kelamaan".                                       

 "Gimana maksudnya?", tanyaku .                                                                                             

 "Cuma lagi setahun, saya ujian sarjana, Abah!".sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun