Mohon tunggu...
USMAN
USMAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sorang guru yang memiliki minat dibidang pengembangan pendidikan baik dalam praktik pembelajaran, penelitian pembelajaran, pengembangan bahan ajar, LKPD, media pembelajaran maupun alat evaluasi pembelajaran. Sebagai seorang pendidik yang langsung berkenaan dengan peserta didik, tentunya harus selalu mengembangkan diri melakukan praktik pembelajaran yang inovatif, membuat alat raga, mengembangkan bahan ajar yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran menjadi cerita yang baik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Materi Modul 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4

13 Oktober 2023   10:16 Diperbarui: 13 Oktober 2023   10:22 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada modul 1.4 tentang budaya positif dan kaitannya dengan modul sebelumnya yaitu filosofis pendidikan menurut KHD, nilai dan peran guru penggerak, visi dan prakarsa perubahan guru penggerak. Tentunya sangat berkaitan erat karena secara runut menjelaskan landasan perpikir tentang murid, kemudian cara pengajaran dan pendidikan sebagai aktivitas guru, bagaimana peranan guru ketika dibelakang murid harus mendorong untuk murid aktif, kreatif dan berdaya untuk belajar, ketika ditengah murid bagaimana guru harus menjadi pembimbing, fasilitator sekaligus kolaborator pembelajaran dan di depan memberikan tauladan atau contoh nyata yang baik pada murid. 

Pada pemikiran KHD juga dijelaskan tentang urutan perkembangan pengetahuan anak dan keterampilannya yang dikenal dengan wiraga dan wirama. 

Pada modul selanjutnya yaitu tentang nilai dan peran guru penggerak, guru harus bisa menerapkan nilai yaitu berpihak pada murid, kolaboratif, mandiri, reflektif dan inovatif. Berpihak pada murid bisa dilakukan dalam pembelajaran baik intrakulikuler, kokulikuler maupun ekstrakulikuler kemudian berkolaborasi pada saat pembelajaran baik dengan murid ketika pembelajaran atau melakukan coaching dengan rekan sejawat. Pada nilai mandiri, guru harus memiliki daya untuk mengembangkan diri, mencari pengetahuan, pembelajaran, penegakan disiplin yang berpihak pada murid. 

Pada nilai reflektif yaitu melakukan refleksi kelebihan dan kekurangan dan yang akan dikembangkan dalam pembelajaran menuju pembelajaran yang lebih baik. Nilai inovatif guru harus bisa membuat inovasi media, alat peraga atau alat bantu praktik pembelajaran yang berbahan dari   kesediaan bahan di lingkungan masing-masing. Sedangkan peranan guru penggerak menggerakkan komunitas, coaching rekan sejawat, pemimpin pembelajaran di kelas dan mendorong murid menjadi pemimpin dalam pembelajaran dikelas. 

Peranan nilai dan peran guru penggerak terkait mencipktakan ekosistem pembelajaran yang berpihak pada murid baik secara langsung pada murid atau secara langsung kepada rekan sejawad, sarana dan prasarana serta warga sekolah. Modul selanjutnya yaitu tentang visi dan prakarsa perubahan yaitu cita-cita atau keinginan yang sempurna yang dalam proses untuk mewujudkannya dengan cara upaya-upaya yang bias dilakukan yang disebut dengan prakarsa perubahan. 

Pada modul 1.4 tentang budaya positif menggambarkan keadaan sekolah yang sudah melaksanakan pembiasaan-pembiaaan yang baik yang harus ditingkatkan atau ditambahkan. Budaya posistif bukan hanya menyentuh pada aktivitas sekolah tetapi juga menyentuh seluruh warga sekolah sehingga pembiasaan itu dilakukan oleh semuanya yang berada disekolah. Tentunya ada benang merah yang berkaitan antara pemikiran KHD, nilai dan peran guru penggerak, visi dan prakarsa perubahan serta budaya positif semuanya menitik beratkan keberpihakan pada murid, sekolah dijadikan sarana prasarana untuk mewujudkannya.

Rancangan untuk aksi nyata

Nama Modul : Modul 1.4 Budaya Positif (Penerapan Disiplin Positif  Melalui Segitiga Restitusi)

Nama Peserta : Rekan guru sejawat di sekolah

Latar Belakang : Perlunya penerapan disiplin positif murid dengan segitiga restitusi. Penanganan pelanggaran atau kasus di sekolah perlu dilakukan dengan cara menyadarkan murid akan kesalahan dan  belajar dari kesalahannya sehingga murid bisa lebih baik dimasa depannya.

Tujuan Kegiatan :

  • Guru memahami tentang restitusi sebagai upaya melaksanakan disiplin sekolah.
  • Guru Memahami tahapan dialog segitiga restitusi mulai dari menstabilkan identitas, validasi kesalahan dan keyakinan.
  • Guru bisa mempraktikkan segitiga restitusi dalam penanganan kasu/pelanggaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun