Mohon tunggu...
USMAN
USMAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah sorang guru yang memiliki minat dibidang pengembangan pendidikan baik dalam praktik pembelajaran, penelitian pembelajaran, pengembangan bahan ajar, LKPD, media pembelajaran maupun alat evaluasi pembelajaran. Sebagai seorang pendidik yang langsung berkenaan dengan peserta didik, tentunya harus selalu mengembangkan diri melakukan praktik pembelajaran yang inovatif, membuat alat raga, mengembangkan bahan ajar yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran menjadi cerita yang baik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan dan Refleksi Terhadap Pemikiran-Pemikiran Ki Hajar Dewantara

29 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum mempelajari modul 1.1 Filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah pembelajaran yang  memberikan pengetahuan seluas-luasnya dengan target waktu tertentu. 

Pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga murid dikondisikan untuk mengikuti instruksi dan diploting untuk mengikuti pembelajaran yang sudah ditetapkan guru. Kemampuan murid dianggap sama sehingga perlakuan pada  murid juga sama,  model atau metode pembelajarn yang kurang bervariasi. Materi yang kurang divisualisasikan dengan baik sehingga hanya berbasis buku teks. Kurang dilakukan pembiasaan yang baik mencerminkan nilai-nilai luhur sosial budaya masyarakat (kearifan lokal) disekolah. Guru tidak berperan menjadi pemimpin pelajaran di dalam kelas dan kurang melakukan diagnosis kebutuhan murid baik dalam hal materi, gaya belajar atau produk hasil belajar.

Setelah mempelajari modul 1.1 Filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara saya dapat mengukur diri atas segala kekurangan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diluar kegiatan pembelajaran. 

Dalam pembelajaran perlu adanya tes kognitif yang mengukur kemampuan dasar, gaya belajar, minat maupun bakat murid bahkan guru bisa mengetahui keinginan atau kecendrungan cita-cita murid diwaktu yang akan datang, pembelajaran menjadi berpusat/berpihak pada murid untuk menunjang keahlian hidup dan berfaedah secara lahir maupun batin. Kemampuan murid, gaya belajar, minat dan bakat murid berbeda-beda dan harus diberikan sesuai levelnya. 

Materi diberikan bersifat esensial dan bisa dari berbagai sumber dengan visualisasi yang baik merangsang aktivitas, kreativitas, keaktifan murid dalam pembelajaran. Sekolah seyogyanya menjadi tempat diterapkan kebudayaan yang menerapkan nilai-nilai luhur sosial budaya (kearifan lokal) dalam bentuk pembiasaan kegiatan-kegiatan yang bisa menebalkan karakter murid sesuai dengan pemikiran KHD. Guru berperan menjadi pemimpin pembelajaran (fasilitator, kolabor) yang berpihak kepada murid dengan mengakomodir karakteristik, kemampuan, bakat maupun minat murid. Guru menjadi tauladan, pembimbing dan mendorong dalam pembelajaran terhadap murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.

Yang saya dapat terapkan disekolah baik dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran adalah:

a. Dalam kegiatan belajar mengajar

Menerapkan tes diagnosis murid, menggunakan model dan metode pembelajaran yang bervariasi yang berpihak pada murid, adanya pembelajarn diferensiasi baik konten, proses maupun produk, memvisualisasikan materi pembelajarn dengan baik agar mudah dipahami, menggunakan media yang bervariasi sesuai gaya belajar murid, guru menjadi tauladan, pembimbing, fasilitator, kolaborator yang mendorong murid untuk aktif, kreatif dalam pembelajaran.

b. Pembiasaan Karakter di sekolah

Melakukan pembiasaan dalam bentuk kegiatan yang menebalkan karakter nilai-nilai luhur sosial budaya masyarakat (kearifan lokal)bn yang relevan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, diantaranya:

  • Gotong royong dalam bentuk kerja bakti warga sekolah
  • Budi pekerti dalam bentuk pembiasaan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
  • Kebersihan dalam bentuk kebiasaan memungut sampah 2 menit stiapak akan dimulai belajar dan pemilahan sampah organik maupun anorganik
  • Religius dalam bentuk kegiatan Majelis duha (shalat duha, zikir dan tausiah)
  • Empati dalam bentuk kegiatan bakti sosial sekolah atau program sedekah warga sekolah
  • Adat istiadat dalam bentuk kegiatan perayaan hari besar nasional dimana murid menggunakan baju adat masing-masing daerahnya
  • Seni Budaya dalam bentuk pementasan tari tradisional atau musik tradisional kegiatan pensi, perpisahan, class meeting  atau acara milad sekolah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun