Tulisan ini dibuat hanya sebagai bentuk bagian reproduksi pemikiran pribadi. (baru bias menulis, karena Sabtu – Minggu libur, hehehe..)
Dunia kembali dikejutkan dengan pengeboman sekaligus penembakan di Paris Perancis, Jumat kemarin. Akibat serangan tersebut ratusan orang terluka dan ratusan orang pula meninggal. Banyak negara menyayangkan kejadian tersebut terjadi, dalang dan motivasi kegiatan tersebut dilangsungkan masih dalam proses penyelidikan pihak yang berwenang. Tentu saja aksi tersebut (terorisme) ditentang dan dikecam oleh seluruh penduduk dunia
Isu terorisme menjadi salah satu diskursus menarik semenjak peristiwa WTC, 11 September, setelahnya setiap negara menjadikan terorisme sebagai isu negara masing-masing. Terorisme sendiri dapat diartikan sebagai serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan menyebarkan rasa teror ditengah-tengah masyarakat, namun sayangnya korban muncul paling sering dari warga sipil.
Penyimpangan Sosial ; Terorisme
Kondisi masyarakat yang un-social biasanya menimbulkan kegelisahan di dalam masyarakat itu sendiri. Terorisme, mencuri, dan kegiatan lain yang diagggap keluar dari pendefinisian ketenteraman / budaya masyarakat biasanya disebut penyimpangan social. Tatanan nilai-nilai yang melembaga dimasyarakat yang telah lama terbangun dari dahulu hingga sekarang dianggap belum dapat memberikan jawaban atas permasalahan kemanusiaan yang ada. Ketidakpatutan inilah yang dianggap biasanya menjadi motivasi beberapa orang / kelompok untuk menebar teror.
Ada cara pandang yang berbeda dari mereka dalam menyuarakan atau memperjuangkan apa yang mereka definisikan sebagai kondisi yang un-social tersebut.
Faktor Penyebab yang muncul secara lebih khusus untuk kasus penyimpangan social, biasanya adalah ;
- Faktor Ekonomi
Tidak dipungkiri lagi bahwa ekonomi sebagai supra sturktur kehidupan dapat berpengaruh dalam banyak hal. Ketimpangan dan kesenjangan ekonomi yang sangat lebar. Kemiskinan menjadi pintu gerbang bagi seluruh kejahatan kemanusian yang terjadi selama ini.Â
- Faktor Sosial – Politik
Kondisi social politik (horizontal ataupun vertical) yang dirasa tidak benar berimplikasi terhadap kegerahan pada masyarakat sehingga menjadikan sebagian orang merasa perlu untuk bertindak atas kondisi status quo yang terjadi.Â
- Faktor Ideologi
Berangkat dari ide dan gagasan yang sama atas kondisi yang dianggap tidak adil. Ide dan gagasan ini disebarkan dan diyakini oleh beberapa pihak, sehingga dengan mudahnya untuk dapat menggerakan seseorang untuk menebar teror.
Anak Muda : Potensi Rekrutmen Teror