2024 melangkah perlahan,2025 mengetuk pintu harapan, Yang buat kita sedih, oh, kawan, Adalah ketidakpastian sejarah mencatat nama di lembaran zaman.
Apakah kita hanya debu yang berlalu, Ataukah mentari yang menghangatkan jiwa beku? Dalam kesunyian aku memuji, Pada Tuhanku aku memohon hati yang suci.
Berilah manfaat pada tiap langkah,Jadikan aku bagian dari perjuangan yang megah, Bukan pelaku kerusakan yang binasa, Atau jiwa yang tertawan dosa.
Jauhkan aku dari maksiat yang menggerogoti, Dari judol, narkoba, dan berhala yang memikat hati. Izinkan aku menghadap-Mu nanti, Dalam keadaan berbuat baik.
Tahun-tahun berlalu, lembar demi lembar, Biarlah nama kita hidup dalam kebaikan yang besar.2024-2025, perjalanan kita, Semoga menjadi jejak yang diridai-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H