Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Retorika Ketahanan Pangan

26 Desember 2024   14:44 Diperbarui: 1 Januari 2025   06:03 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam Ikan dibelakang rumah (Sumber : Dok Usman Bone)

PUISI -- Di atas ladang yang luas terhampar,Hijau padi membisik angin yang bersandar. Namun, di balik gemuruh panen nan makmur, Ada retorika yang terus berputar.

Negeriku kaya akan subur tanah,
Berlimpah hasil bumi, padi, dan sawah.
Namun, mengapa masih terasa gundah,
Saat pangan seakan terancam musnah?

Retorika berdenting di ruang-ruang rapat,
Janji sejahtera terdengar hangat.
Namun, petani masih menatap sekarat,
Harga pupuk melangit, hasil pun tersesat.

Ketahanan pangan, oh nyanyian merdu,
Menjanjikan negeri yang takkan lesu.
Tapi, bagaimana bila janji itu semu,
Hanya gema yang membisu dalam debu?

Mari bangkit, wahai tangan yang bekerja,
Tak cukup retorika membangun cita.
Butuh aksi nyata, bukan sekadar wacana,
Agar negeri tak lapar di hari esok kita.

Semoga ladang subur kembali berjaya,
Petani tersenyum, tak lagi merana.
Dan ketahanan pangan menjadi nyata,
Bukan sekadar mimpi di balik retorika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun