Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Semua Bisa Menerima

17 Desember 2024   11:58 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seekor kucing kampung di depan rumah (Sumber : Dok Usman Bone)

Pernah aku berdiri di titik salah,Jejak kecil yang mencoreng sejarah,
Seribu kebaikan yang pernah kucipta,
Tertimbun sepi, hilang tanpa berita.

Aku terdiam, mencari arti,
Mengapa kesalahan ini begitu berarti?
Sedang kebaikan, yang penuh usaha,
Terlupakan sekejap, tak meninggalkan makna.

Lalu kutahu, dunia tak sempurna,
Tak semua jiwa mampu menerima,
Kekuranganku, yang tak kubiarkan tinggal,
Tetap menjadi beban, tetap menyalakan aral.

Aku belajar, meski tak mudah,
Menerima diriku yang penuh warna dan resah.
Karena di balik luka dan duka ini,
Ada kekuatan yang lahir dari sunyi.

Kini aku melangkah, tak lagi gentar,
Meski diterima bukanlah akhir yang besar.
Sebab dalam diriku, aku temukan cahaya,
Yang memaafkan salah, dan menjaga asa

NB : Penulis terinspirasi dari kasus yang menimpa Gus Miftah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tuhan Paling Adil

Baca juga: Ruang Penghormatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun