Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Paling Adil

10 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:06 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak masalah jika pemimpinku tak adil,
Hukumnya rapuh, sikapnya labil.
Karena di atas semua aturan fana,
Tuhan memegang timbangan semesta.

Ketika suara hati tak didengar,
Dan kebenaran terbungkam, hambar.
Aku tahu, keadilan sejati tak buta,
Tuhan melihat, menghakimi dengan cinta.

Biarlah dunia bermain perannya,
Keadilan palsu dalam drama fana.
Karena Tuhanku yang Maha Bijaksana,
Tak pernah lengah, tak pernah salah menilai rasa.

Aku tidak gentar menghadapi dunia,
Pemimpin manusia hanyalah fana.
Karena Tuhanku, Hakim yang Kekal,
Kan membela kebenaran di segala jalal.

Di sana, di takhta yang luhur,
Tiada dusta, tiada yang kabur.
Tuhan memeluk yang teraniaya,
Mengangkat mereka yang hina.

Jadi, tak mengapa aku menunggu,
Keajaiban waktu dalam restu-Mu.
Keadilan-Mu pasti datang mendamaikan,
Tuhanku, yang paling adil sepanjang zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun