Tidak masalah jika pemimpinku tak adil,
Hukumnya rapuh, sikapnya labil.
Karena di atas semua aturan fana,
Tuhan memegang timbangan semesta.
Ketika suara hati tak didengar,
Dan kebenaran terbungkam, hambar.
Aku tahu, keadilan sejati tak buta,
Tuhan melihat, menghakimi dengan cinta.
Biarlah dunia bermain perannya,
Keadilan palsu dalam drama fana.
Karena Tuhanku yang Maha Bijaksana,
Tak pernah lengah, tak pernah salah menilai rasa.
Aku tidak gentar menghadapi dunia,
Pemimpin manusia hanyalah fana.
Karena Tuhanku, Hakim yang Kekal,
Kan membela kebenaran di segala jalal.
Di sana, di takhta yang luhur,
Tiada dusta, tiada yang kabur.
Tuhan memeluk yang teraniaya,
Mengangkat mereka yang hina.
Jadi, tak mengapa aku menunggu,
Keajaiban waktu dalam restu-Mu.
Keadilan-Mu pasti datang mendamaikan,
Tuhanku, yang paling adil sepanjang zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H