Pasangan sempurna itu hanya ilusi,
Seperti bayang-bayang di tengah senja,
Tak pernah nyata, tak pernah abadi,
Hanya kisah dalam dongeng saja.
Yang ada adalah kita,
Dua jiwa yang tak selalu seirama,
Kadang saling bertentangan,
Kadang saling melengkapi luka.
Namun, cinta bukan tentang sempurna,
Ia adalah seni menerima,
Menerima celah, menerima cela,
Menerima bahwa kita adalah manusia.
Kita belajar dari perbedaan,
Mengurai amarah dengan pelukan,
Menyulam sabar dalam keheningan,
Dan tumbuh bersama dalam perjalanan.
Karena cinta sejati adalah perjalanan,
Bukan tentang tiba di tujuan,
Tapi tentang bagaimana kita bertahan,
Melawan badai dan menjaga harapan.
Pasangan sempurna itu mitos belaka,
Yang nyata adalah kita, apa adanya.
Bukan tanpa cacat, bukan tanpa cela,
Tapi selalu belajar mencintai lebih dalam, setiap hari yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H