Di ujung malam, fajar menjelang, Di lorong sunyi, suara uang melayang. Di tangan rakyat, janji bergema, Pilihan tergadai, nilai terkikis senja.
Wahai pemimpin, apa maknanya kuasa? Jika suara rakyat kau beli dengan dusta? Akankah kursimu berdiri tegak? Jika pondasinya adalah tipu dan nyalak?
Di balik senyum, rakyat bergeming, Namun hati mereka diam berpaling. Kemenangan yang dibeli di pagi buta, Akan terbungkam oleh keadilan nyata.
Serangan fajar, mimpi yang fana, Hanya bayang-bayang di ufuk senja. Rakyat sadar, jiwa mereka bersuara, Kebenaran tak bisa dibungkam selamanya.
Pemimpin sejati, dengarkan seruan, Bangunlah bangsa dengan ketulusan. Bukan dengan janji palsu atau sogokan, Namun dengan cinta, karya, dan pengabdian.
Di fajar esok, mari kita renungkan, Pemilu adalah harapan, bukan permainan. Kemenangan sejati adalah kepercayaan, Bukan sekadar angka dalam hitungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H