Kita harus belajar bersyukur, Saat lelah merayap dan peluh tak surut, Ingatlah, masih ada yang lebih letih, Yang langkahnya berat namun tak pernah gaduh.
Mereka, yang bangun sebelum fajar, Menapaki jalan panjang dengan sabar, Tak bersuara, tak mengeluh keras, Hanya senyum sebagai pelipur rasa lemas.
Di setiap langkah mereka, ada kekuatan, Yang tak tertulis, tak terdengar pekikan, Tapi terpatri dalam keheningan, Kita, hanya bisa belajar dari ketulusan.
Syukur kita terlalu sering terucap lantang, Namun terkadang hampa, bergaung kosong, Sedang mereka, syukur itu dalam tenang, Menjalani hidup, tanpa keluh atau dongeng.
Mari, diam sejenak dalam rasa syukur, Renungi mereka yang tabah tanpa suara, Agar kita mengerti, Bahwa syukur sejati, adalah sunyi yang berdaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H