Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Pujian dan Kritik

30 Oktober 2024   17:57 Diperbarui: 1 November 2024   15:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari ketinggian Mandarin Hotel Jakarta - Usman

Tidak semua orang jatuh karena kritik, Bagaikan batu yang diterpa angin, Berdiri teguh meski diterjang badai, Kritik hanya angin, bukan hancuran.

Namun pujian, manis berbisik, Menghanyutkan hati dalam sanjungan, Membuat lupa pada pijakan, Dan jatuh tanpa sadari keretakan.

Kritik adalah cermin tajam, Memantul bayang tanpa tipu daya, Melihat lemah dan cela terbuka, Menyusun diri, agar tak terlena.

Pujian kadang jadi kabut, Mengaburkan mata dari cela, Mengajak terbang tanpa sayap, Lalu jatuh ketika sadar terlambat.

Betapa bahaya dalam sanjung kata, Di balik pujian yang manis meluluhkan, Sedang kritik adalah landasan kuat, Bagi yang bijak menjaga arah.

Tegarlah dalam kritik yang membangun, Hindarilah pujian yang membuat alpa, Sebab bukan kritik yang menjatuhkan, Melainkan pujian yang merampas waspada.

Jadilah seperti karang di lautan, Berdiri tegak meski disanjung atau dikritik, Sadar diri, tetap pada pijakan, Tak mudah jatuh dalam bisikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun