Hari itu, saya mendapatkan cerita menarik dari seorang senior yang tengah mengawal Pemilihan Wali Kota Bandung. Sosok yang dibicarakan adalah Ridwan Dhani Wirianata, pria muda yang sedang naik daun karena saat ini dia menjadi calon Wakil Wali Kota Bandung.Â
Dhani adalah pangeran Hambalang (bahasa penulis) masih muda yang didukung penuh dan di didik langsung oleh Prabowo Subianto, Presiden baru Indonesia, yang memberinya mandat untuk berbakti bagi masyarakat Kota Bandung karena dia memang sekretaris pribadi nya Prabowo.
Di mana pun Dhani hadir, kerumunan anak muda selalu mengelilinginya. Keberadaannya menjadi magnet yang menarik perhatian kaum milenial. Mereka melihat sosok Dhani sebagai pemuda berjiwa progresif, yang mampu mendengar dan memahami keresahan generasi muda kota ini.
Di suatu sore yang cerah, puluhan anak muda dari berbagai kalangan berkumpul di Kiara Artha Park. Mereka berasal dari berbagai elemen: pelajar, mahasiswa, forum OSIS, hingga pegiat UMKM start-up. Semua hadir untuk satu tujuan---mendeklarasikan dukungan mereka bagi pasangan calon Haru Suandharu dan Dhani Wirianata, atau yang kerap disebut sebagai pasangan HD.
Gema Dzaki Muhammad, seorang pemuda bersemangat dan founder komunitas Maju Berani, tampil sebagai salah satu pembicara utama. Gema melihat Dhani sebagai representasi nyata dari golongan anak muda Bandung. "Dhani itu hanya berusia 32 tahun, dekat dengan kita secara umur dan pemikiran," ujar Gema, penuh keyakinan. "Kang Dhani paham apa yang kami butuhkan, keresahan dan kegelisahan kami terakomodir dengan baik," sambungnyaÂ
Deklarasi itu menjadi momen bersejarah bagi mereka. Dukungan tak hanya diungkapkan dalam kata-kata, tetapi juga melalui simbol konkret: sebuah kotak suara yang mereka sebut "Surat Suara Anak Muda Bandung." Kotak itu berisi kertas-kertas suara yang mereka isi sebagai tanda komitmen terhadap Dhani. Di situ tertuang doa dan harapan anak muda Bandung yang mendambakan kebaikan dan kemajuan.
Dhani, yang mengenakan setelan sederhana namun elegan, naik ke panggung setelah deklarasi itu. Di hadapan para pemuda yang bersorak riang, dia menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. "Kepercayaan kalian adalah kehormatan bagi saya," ujar Dhani dengan nada rendah namun penuh emosi. Ia mengakui bahwa dukungan ini menjadi amanah yang harus dijaga dengan sepenuh hati.
Dhani tahu, anak-anak muda ini tak hanya melihatnya sebagai calon pemimpin, tetapi juga sebagai representasi diri mereka. Mereka melihat dirinya sebagai tokoh yang mampu membawa aspirasi mereka ke meja pemerintahan. "Saya mendengar masukan dan keluhan dari kalian," katanya. "Dukungan kalian ini luar biasa, dan kami sangat menghargainya."
Dhani berjanji untuk melibatkan mereka secara langsung jika pasangan HD diberi amanat memimpin Bandung. Ia berkomitmen mencari anak muda terbaik untuk mengisi pos-pos strategis di Pemkot Bandung. "Anak-anak muda punya ide-ide cemerlang, dan itu perlu kita manfaatkan. Kami akan siapkan tempat-tempat bagi kalian agar bisa berperan dalam pembangunan kota ini."
Gema dan teman-teman dari Maju Berani merespons dengan tepuk tangan meriah. Mereka antusias melihat pemimpin yang bersedia memberi ruang bagi mereka untuk berkarya. Namun, tantangan tak berhenti sampai di sana. Salah satu isu utama yang dihadapi Bandung adalah keamanan, khususnya bagi anak muda yang sering beraktivitas malam hari. Dhani menyadari bahwa tingginya angka kriminalitas menjadi salah satu penghambat kreativitas pemuda Bandung.
"Bandung harus menjadi kota yang aman bagi anak mudanya," ujarnya. Ia pun mengemukakan idenya untuk meningkatkan keamanan di daerah-daerah rawan, salah satunya melalui teknologi seperti pemasangan CCTV. "Kita bisa meniru kota-kota besar di Amerika Serikat, yang punya program untuk mengalihkan energi kaum muda ke hal-hal positif, terutama di wilayah dengan tingkat kriminalitas tinggi."