Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Syetan, Engkau Paling Mulia

26 Oktober 2024   20:11 Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUISI -- Kala maksiat tak jua mampuM enggoda jiwamu yang penuh ragu, Syetan berbisik lembut di telinga, Menyusup dalam sanubari jiwa.

"Tak apa," ujarnya dengan licik," Engkau telah sholeh, hidupmu apik." Dibisikannya halus, penuh kepalsuan, Merajut selubung kesombongan pelan-pelan.

Ketika dosa tak lagi terpikat, Maka ia hadir dalam bentuk lain, terlekat. Bukan lagi hitam yang tampak jahat, Melainkan puji diri, yang semu dan penat.

Dia bisikkan padamu agar merasa suci, Bahwa imanmu lebih tinggi dari yang lain, Namun itulah jebakan, ilusi terbungkus rapi, Menggiringmu pada keangkuhan yang makin dalam terbenam.

Hati-hatilah dalam bersujud dan berserah, Karena syetan tak akan pernah lelah. Jika dosa tak mampu ia tanam di dada, Maka pujian kosong ia titipkan, agar kita lupa.

Maka dalam tiap helaan napas dan doa, Mohonkan perlindungan kepada Sang Esa. Agar jauh dari tipu daya yang tersamar, Mengingat, hanya kepada-Nya kita benar-benar mendekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun