PUISI -- Di ujung senja, di Bukit Paralayang, Langit tersaput jingga, lembut memeluk bayang, Angin menyapa, seolah bisikan rahasia, Membawa rindu yang tak kunjung sirna.
Dari puncak, mata memandang jauh, Â Merindui yang tak tergapai dalam semburat megah, Mentari perlahan beranjak di ufuk sana, Seperti hati yang enggan tapi harus berpisah.
Langit mengurai warna, seperti kenangan yang terserak, Sejauh mata memandang, rasa pun terjejak, Dingin malam mulai turun, menyelimuti sepi, Namun rindu tetap hangat, menggema dalam hati.
Di Bukit Paralayang, senja tak hanya berakhir, Ia berkafan rindu, dalam lirih yang tak terucap, Membiarkan cinta dan kenangan mengalir, Menjadi abadi, dalam diam yang syahdu dan pekat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI