Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Berkafan Rindu di Bukit Paralayang

14 Oktober 2024   13:55 Diperbarui: 14 Oktober 2024   14:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Sunset - Foto Usman

PUISI -- Di ujung senja, di Bukit Paralayang, Langit tersaput jingga, lembut memeluk bayang, Angin menyapa, seolah bisikan rahasia, Membawa rindu yang tak kunjung sirna.

Dari puncak, mata memandang jauh,  Merindui yang tak tergapai dalam semburat megah, Mentari perlahan beranjak di ufuk sana, Seperti hati yang enggan tapi harus berpisah.

Langit mengurai warna, seperti kenangan yang terserak, Sejauh mata memandang, rasa pun terjejak, Dingin malam mulai turun, menyelimuti sepi, Namun rindu tetap hangat, menggema dalam hati.

Di Bukit Paralayang, senja tak hanya berakhir, Ia berkafan rindu, dalam lirih yang tak terucap, Membiarkan cinta dan kenangan mengalir, Menjadi abadi, dalam diam yang syahdu dan pekat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun