Mohon tunggu...
Usman Bone
Usman Bone Mohon Tunggu... Buruh - Buruh, Kuli, Pembantu

Kumpulan Cerita Pendek, Cerita Rakyat Puisi, Tokoh dan Sosok

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gaji Tak Layak, Suara yang Tertahan

9 Oktober 2024   20:51 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:43 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUISI -- Bukan hanya hakim yang digaji tak layak, Ada tangan-tangan di balik layar, tak pernah goyah, Guru, perawat, petani, mereka juga berjuang, Dalam sunyi, mereka bekerja, tanpa sorotan terang.

Mereka memikul harapan, berat di pundak, Tiap tetes keringat, berbalas upah yang kurang, Namun mereka tetap berdiri, teguh dan tak goyah, Meski mimpi mereka terbungkus oleh kantong yang serapuh bayang.

Tiap hari berjalan, roda terus berputar, Tapi nasib mereka seakan berhenti di tempat yang samar, Yang layak tak selalu datang, janji hanya sekedar angin, Namun jiwa mereka tak pernah menyerah, tetap terus ingin.

Profesi mereka adalah tulang, penopang negara, Namun dihargai tak lebih dari sekadar angka, Saat kita bicara tentang perubahan dan harapan, Mereka adalah bukti, bahwa masih banyak yang terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun