"Tinta tulisan itu abadi meski orangnya meninggal. Contohnya Gus Dur atau K. H. Abdurrahman Wahid. Sebagai manusia, beliau memang sudah wafat. Tetapi Gus Dur secara pemikiran, masih hidup sampai sekarang. Jadi, Ketika hidup jadilah penulis, saat meninggal jadilah yang ditulis", pungkasnya.
Selaku narasumber, Usman Roin selain menyampaikan ciri makalah yang baik, anatomi bentuk makalah UNUGIRI beserta contoh, diulas pula tujuan membuat makalah. Mulai dari menambah penguasaan materi, terwujudkanya keterampilan personal menulis baik dan benar, menjadi public speaking, dan juga menjadi mahasiswa berprestasi.
"Contoh sudah ada, pak Usman bisa meraih predikat penulis skripsi terbaik tingkat universitas, dimulai dari terampil menulis makalah. Kuncinya, ikuti ketentuan kepenulisan dosen, gunakan literatur primer, ketik dengan rapi, serta gunakan ejaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Insya Allah sukses studi akan kalian raih" terangnya.
Adapun Ketua HMP PAI Afatanasya menyampaikan, bila seminar ini bagian dari proker. Melalui seminar, mahasiswa PAI dapat membuat makalah dengan baik dan benar. Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia Tegar Nasrullah, yang menyampaikan terima kasih atas kehadiran mahasisiswa baru semua, katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H