Mohon tunggu...
Usman Nurhakim
Usman Nurhakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Mohammad Natsir Institute of Da'wah

The work was a lot, while the time was a little.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab yang Berkualitas dan Intelektualitas yang Beradab

28 November 2021   05:56 Diperbarui: 28 November 2021   10:23 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks Indonesia adanya adab berbangsa dan bernegara adalah keharusan, karena adab tercantum dalam dasar hukum kehidupan (Pancasila) di negara ini, terletak pada sila kedua (kemanusiaan yang adil dan beradab) di bawah sila pertama (ketuhanan yang maha esa).

Intensitas intelektual yang tinggi mestinya dapat meningkatkan kualitas adab. Dalam hierarki pancasila, ketuhanan yang maha esa berada di atas kemanusiaan yang adil dan beradab, maka tingkatan adab kepada Tuhan harus lebih intens ketimbang manusia.

Namun nampaknya sebagian orang tidak mengindahkan dasar hukum ini, hanya karena demi memenuhi keinginan hawa nafsunya mereka melabrak batasan-batasan hukum yang membuatnya lepas kendali dari jalur kemanusiaan dan menjadi tidak beradab.

Para pejabat kita harus memiliki adab yang berkualitas ini, karena sering kali  para abdi masyarakat ini tingkah laku kebijakannya diluar aspek kemanusiaan, lebih parahnya lagi jika tidak beradab kepada Tuhan. Contoh kasusnya penangkapan para ulama secara sporadis tanpa ada delik alasan hukum yang kuat. Selalu saja dikatakan terindikasi terorisme, kendati (selalu saja) mereka kesulitan dalam memberikan bukti.

Penangkapan para ulama secara paksa tanpa ada motif yang jelas, bukan saja tidak beradab kepada manusia, tetapi juga tidak beradab kepada Allah. Karena ulama adalah pewaris para nabi yang bertugas melanjutkan dakwahnya, selain itu mereka juga merupakan orang-orang pilihan yang secara tidak langusung ditunjuk oleh-Nya untuk menjaga kemurnian agama Islam.

Adab kepada Allah dapat kita realisasikan dengan mematuhi apa yang dikatakan-Nya dalam al-Qur'an dengan kesadaran pemahaman yang tinggi, bahwasanya ayat-ayat itu semata-mata hanya untuk membangun kemaslahatan di muka bumi dan melenyapkan kemadharatan. Tidak ada satu pun ayat-Nya untuk merusak lajur kehidupan umat manusia, semua yang diperintahkannya untuk kebaikan. Sebagaimana disabdakan oleh utusan-Nya, Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam,

  ان الله تعالى كتب الاحسان على كل شيء  
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik terhadap segala sesuatu..." (HR. Muslim dalam 'Arbain an-Nawawi no. 17)

Adapun orang-orang yang berlaga kritis terhadap teks suci al-Qur'an, sejatinya mereka bukanlah bersikap kritis, tetapi sedang membangkang kepada Allah dengan hawa nafsu yang kuat berdalih keilmiahan. Membanding-Nya dengan pendapat-pendapat ilmuwan Barat sekuler, padahal begitu kasatmata biadabnya intelektualitas mereka, aktivitas berpikir dekonstruksinya hanya untuk merusak tatanan hidup Islam.

Bagi orang yang intelektualitasnya beradab, ketika ia akan mengembangkan idenya maka tidak akan pernah luput dari mengingat Allah (Dzikrullah). Dzikrullah itulah yang membuat kita menjadi sadar, bahwa pembangunan kereta cepat itu tidak berdasarkan kepentingan rakyat kecil, homoseksual dan orientasi seksual lainnya (selain heteroseksual) itu merupakan penyimpangan seksual,  dan bahwa Permendikbud No. 30 Th. 2021 itu bertentangan secara teologis. 

Al-Qur'an tidak pernah mengajarkan ketidakadilan, segala aturan yang tercantum didalamnya untuk kebaikan dan kesehatan jiwa. Jika ada aturan lain yang kontradiktif dengannya, maka itu merupakan bentuk sebaliknya dari kebaikan dan kesehatan. Wallahu'alam bish-shawwab.

Bandung,
28 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun