"Marhaban Ya Ramadhan", kata kata yang sering kita dengar saat memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender islam dan memiliki keistimewaan daripada bulan yang lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Al Qur'an diturunkan dan di dalam Al Qur'an tepatnya dalam surah Al Baqarah ayat 185 telah dijelaskan bahwa disaat bulan Ramadhan setiap muslim yang sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
Artinya : "Bulan Ramadhan adalan (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk --Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan selain itu puasa membuat kita untuk saling berbagi rezeki dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang mampu. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengajari anak berpuasa. Walaupun anak yang belum baligh dan tidak wajib berpuasa, namun dengan dibiasakannya sejak dini diharapkan si anak dapat menjalankan ibadahnya dengan baik saat sudah wajib puasa nantinya.
Selain puasa juga anak dikenalkan dengan sholat taraweh. Banyak manfaat jika anak dikenalkan puasa sejak dini, seperti: mengembangkan kecerdasan spiritual anak, mengembangkan kecerdasan emosional , kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intelektual, selain itu juga membentuk pola hidup sehat.
Terkadang orang tua masih memiliki pikiran "dia kan masih kecil nanti nggak kuat puasa" atau "nanti dia sakit kalau puasa". Memang mengajari anak untuk berpuasa susah-susah gampang karena karakter anak sendiri. Namun ada beberapa hal yang bisa ditempuh orang tua untuk melatih anak berpuasa.
Misalkan, jangan langsung paksa anak untuk berpuasa penuh, namun secara bertahap. Mungkin hari pertama puasa sampai jam 10, lalu besoknya sampai jam 11, besoknya lagi sampai jam 12, dan seterusnya. Selain bertahap orang tua juga bisa memotivasi anak dengan "Allah sayang sama anak yang berpuasa, trus nanti dapat pahala."
Tak hanya motivasi, memberikan reward pada anak yang kuat berpuasa juga cukup efektif. Misal jika kuat puasa sampai maghrib nanti dapat makanan yang di sukai atau bisa juga di ajak buka bersama di luar. Yang paling penting dalam mengajari anak berpuasa adalah sabar dan selalu memberi contoh pada anak. Pada saat puasa orang tua juga bisa mengajak anak bermain atau menonton film yang bias mengalihkan perhatiannya dan tetap berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H