Strategi adalah kata yang sangat familiar untuk kita. Strategi diartikan sebagai sebuah cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Dalam konseling sangat diperlukan supaya konselor mendapatkan solusi yang tepat untuk masalah klien. Intervensi sendiri dalam KBBI diartikan sebagai campur tangan atau keterlibatan antara dua pihak. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi intervensi konseling adalah cara efektif yang ditempuh konselor pada saat konseling.
Dalam strategi intervensi ada 3 hal yang harus diperhatikan, yakni : 1) menyeleksi strategi, 2) mengimplementasikan strategi, dan 3) evaluasi strategi. Pada tahap menyeleksi strategi si konselor harus benar-benar memahami masalah kliennya untuk mencari strategi yang efektif untuk menyelesaikannya. Cormier dan Hackney juga menghubungkan masalah dengan tujuan. Dengan kata lain, penyeleksian strategi yang efektif tidak dapat dilakaukan tanpa pemahaman yang jelas tentang masalah dan kejelasan tujuan konseling. Selain itu, ada beberapa hal yang mempengaruhi penyeleksian strategi yakni:
- pilihan teoritis konselor
- tingkat pengalaman dan kemampuan konselor
- pengetahuan konselor tentang respons-respons khusus klien pada intervensi
Setelah menentukan strategi yang dirasa tepat dan sesuai dengan masalah yang dihadapi klien, selanjutnta konselor mengimplementasikan strategi tersebut pada klien. Dan tahap terakhir ada evaluasi. Ada 3 faktor juga yang perlu dipertimbangkan pada saat evaluasi yakni :
- untuk apa evaluasi
- siapa yang mengevaluasi
- bagaimana cara mengevaluasi
Banyak intervensi konseling yang digunakan oleh konselor, namun secara garis besar dibedakan menjadi empat, yakni :
Strategi modeling-sosial
Strategi bermain peran dan latihan
Strategi mengubah kogitif
Strategi manajemen diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H