Nguter, Sukoharjo - Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta menggelar sosialisasi pencegahan kenakalan remaja di Desa Tanjungrejo, Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan ini merupakan salah satu program utama dalam rangka memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat desa, khususnya para pemuda, untuk menghindari perilaku negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan.
Sosialisasi yang berlangsung pada hari Minggu, 04 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB ini dihadiri oleh kurang lebih 50 pemuda dari beberapa dusun di Desa Tanjungrejo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di balai desa dengan pembicara yang berasal dari alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta menggambarkan dampak buruk dari kenakalan remaja, seperti bolos sekolah, menyontek, merokok dibawah umur, vandalisme, bullying, tawuran, melanggar lalu lintas, penipuan, pencurian, perjudian, alcohol, kekerasan seksual, penganiayaan, pembunuhan, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas.
Ketua panitia program kerja, Bagus Aqil Saputra, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan para pemuda terutama teman-teman karang taruna mengenai bahaya kenakalan remaja dan memberikan solusi praktis agar mereka dapat terhindar dari pengaruh negatif.
"Kami ingin para remaja di Desa Tanjungrejo dapat memahami konsekuensi dari tindakan-tindakan negatif dan memilih untuk ikut serta dalam kegiatan yang lebih positif dan produktif," ujar Aqil.
Melalui pemaparan materi dari pembicara, Ramanda Ridho Barokah, karang taruna diajak untuk mengetahui latar belakang dan penyebab kenakalan remaja, bentuk dan jenis kenakalan remaja yang marak terjadi, dampak buruk kenakalan remaja, cara pencegahan, dan penanganan kenakalan remaja serta memotivasi kepada teman-teman karang taruna Desa Tanjungrejo bahwa “Remaja adalah masa emas bentuk belajar dan tumbuh. Jangan sia-siakan waktumu untuk hal-hal yang merugikan dirimu. Lakukan yang terbaik, berbuat baik, dan jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri.”
Salah satu pemuda, Rani (22), mengaku sangat terbantu dengan sosialisasi ini.
"Kegiatan ini membuat saya lebih sadar akan pentingnya menjaga diri dan memilih teman bergaul yang baik. Saya juga jadi lebih termotivasi untuk fokus pada pendidikan dan cita-cita saya," ungkap Rani.