Waktu pertama kali datang ke Amerika pas bulan Desember sebelum Natalan saya tanya sama suami apakah dia dapat Tunjangan Hari Raya?.
Kenapa saya nanyanya pada saat Natal? Karena itulah hari raya keagamaan mayoritas warga Amerika, walaupun kami tidak merayakannya. Lalu suami menjawab kalau seumur-umur dan jangan berharap ke depannya dapat THR pada hari Natal atau pun hari raya agama sendiri. Jangankan THR, hari libur spesial buat hari raya pun nggak ada kecuali meliburkan diri sendiri dengan memotong jatah cuti kita.
Jadi beda dengan di kita, kan sebelum hari Idul Fitri ada Hari libur sebelum dan sesudah Idul Fitri walaupun sedikit. Disini pas hari natal ya liburnya pas tanggal merah tanggal 25 aja, lempeng. Besoknya tanggal 26 sudah masuk kerja lagi. Kata saya terus kalau nggak dapat THR gitu, dapatnya apaan sebagai bonus/tunjangan dari perusahaan dimana dia bekerja.
Kata dia, setiap tahun ada evaluasi buat seluruh para karyawannya, nanti terus dapat kenaikan gaji per tahun berapa persen begitu, misal 3%, 5% dsbnya.
Itu di perusahaan lamanya, kalau di perusahaan barunya nggak ada kenaikan tiap tahun itu karena pas masuk gajinya sudah cukup besar untuk standar di bidang tersebut. Saat itu pas masuk diharuskan karyawan sudah memiliki sertifikasi tapi pas masuk itu suami belum dapat tapi gajinya tetap disamakan dengan yang sudah mendapatkan Sertifikasi.
Jadi pas dapat sertifikasi gajinya sudah nggak naik lagi. Bonus yang diberikan perusahaannya ya dalam bentuk pemberian sebagian Dana Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan termasuk Kesehatan Gigi serta uang pensiun ekstra berapa persen begitu. Jadi kalau nabung uang pensiun dalam jumlah tertentu, perusahaannya ikut juga nambahin sekian persen. Yang saya tahu, perusahaan nambahin uang pensiun sebesar yang kita simpan juga (match contribution).
Yang lucu dan bikin jengah itu waktu setelah kerja 3 tahun di perusahaan dikasih kertas begitu berisi username dan password untuk login di suatu website yang diperuntukkan bagi karyawan untuk memilih hadiah sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya selama bekerja. Pas saya lihat daftar hadiahnya apa, alah cuma barang-barang sejenis Lunch Box, Mug, dan sejenisnya. Kami tertawa.
Kata suami di perusahaannya yang lama walaupun perusahaannya lebih kecil tapi pas wawancara kerja dikasih Tiket pesawat dan Akomodasi hotel untuk kepentingan wawancara itu padahal saat itu dia fresh graduate jadi belum punya pengalaman banyak di bidang barunya tersebut. Waktu mengikuti kursus-kursus untuk kepentingan sertifikasi juga dibayarin perusahaan semuanya mulai dari tiket, akomodasi hotel, biaya kursus, makan, sampai biaya ujiannya. Cuma sayang jauh dari tempat kerja keduanya jadi dilepas.
Itulah sekilas tentang ketiadaan THR di tempat kerja suami di Amerika sini. Mungkin cerita temen-temen yang tinggal di Amerika sini berbeda?
Oiya, sejak tahun ini katanya mulai ditambahkan Hari Libur Idul Adha dan Idul Fitri sebagai hari libur tambahan resmi pada sekolah-sekolah umum di beberapa negara bagian Amerika seperti New York sebagai bentuk penghormatan akan perbedaan agama dan keyakinan disini.
Lumayan, daripada nggak sama sekali apalagi menilik selalu ramainya ada segelintir orang yang mengaku Muslim beberapa waktu belakangan ini bikin kacau dan merugikan Umat Islam tak berdosa lainnya seperti Kasus Penembakan di California dan Orlando yang pelakunya diidentifikasi sebagai Muslim (halah ini orang2 begini nih mau-maunya dijadiin pemantik kekacauan).