Mohon tunggu...
🍀 Usi Saba 🍀
🍀 Usi Saba 🍀 Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

🎀 Menolak Tenar 🎀

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Turut Berduka Buat Korban Eksekusi Mati

29 April 2015   05:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah2 kesibukan saya belajar... wkwkwkwk... melalui artikel ini saya mau mengucapkan turut belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya 8 tersangka kasus narkoba yang  ditembak tadi malam (disini siang). Semoga keluarga, sahabat, dan semua orang yang disayangi dan menyayangi para korban diberi kesabaran dan ketabahan serta kekuatan menghadapi musibah ini.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Semoga hukum di negara kita bisa tidak tergoyahkan keadilannya bukan hanya pada tersangka narkoba saja, tapi semua pelanggaran hukum terutama para koruptor yang suka dadah-dadah seenaknya itu. Mual banget liatnya. Habis nyuri hak rakyat, masih juga senyum dadah....  para koruptor juga harusnya dieksekusi yang lebih mengerikan dari tembak mati. Biar ngerasain penderitaan rakyat yang diambil haknya.

Ketidakgoyahan pendirian presiden kita yang sama haternya dihina2 karena fisiknya yang mungil kecoklatan plus tampang rakyat susah katanya, semoga menyurutkan para pengedar narkoba untuk tidak main2 sama hukum di negara kita.  Gak tahu presiden mungil coklat kita sekarang jadi ditakuti atau dibenci sama dunia internasional tapi ketidakmudahannya didikte orang lain (mudah2an pak presiden memang kekuatan putusannya karena diri sendiri, bukan didikte pihak lain seperti Jin Iprit), harus dijadikan contoh buat kita, biarpun  miskin, wajah ngepas tapi kita punya harga diri yang tidak bisa seenaknya diobok2 oleh orang luar.

Say no to drug, termasuk yang drug yang ringan2 seperti aspirin. Usahakan pengobatan alami dulu, seperti herbal2 begitu. Karena yang ringan macam aspirin pun kalo kecanduan susah sendiri apalagi kalau jauh dari warung atau apotik.

Lepas dari duka itu, mari lihat dari sisi lain, beruntung kalian tahu waktu kematian kalian jadi bisa bersama orang2 yang kalian cintai walau sesaat, beruntung punya kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sangat ingin dilakukan sebelum melepas nyawa, beruntung melihat begitu banyak orang yang memperjuangkan nasib kalian,  karena banyak diantara kita yang mati mendadak, tanpa bisa berpamitan dulu, memeluk orang tercintanya dulu, bahkan mati sia-sia tanpa ada orang yang mengetahui kita siapa.

Sekali lagi, duka mendalam buat seluruh korban eksekusi mati malam tadi.  Rest in peace. Semoga jiwa-jiwa kalian tenang disana.   Kalian akan selalu di hati orang2 yang mencintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun