Mohon tunggu...
🍀 Usi Saba 🍀
🍀 Usi Saba 🍀 Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

🎀 Menolak Tenar 🎀

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Romantisnya Orang Barat

12 Juni 2014   14:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:06 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu nilai plus dari orang bule yang jarang kita dapat dari orang Indonesia itu sifatnya yang ekspresif romantis, kata2nya kadang suka hiperbola kalo memuji. Misalnya waktu kami ngetes mobil yang habis ditune-up, si amang bengkelnya bilang begini:

"This car runs like a rocket". Ini mobil larinya seperti roket.

Saya yang denger ketawa dalam hati. Habisnya terlalu banget. Masa mobil lari kayak roket, lha kalo cepet kayak roket, kenapa gak jadi roket aja sekalian ya mobil kita?.

Kali lain saya diminta suami nganterin suatu dokumen ke tempat kerjanya yang waktu itu kantornya cuma 5 menit dari rumah.  Tapi tetap harus naik taksi. Saya belum bisa nyetir.  Kalo jalan ntar nyampenya lama karena belum tahu benar daerah tinggal ini. Si mbak sopir taksinya pas dikasih ongkos bilang begini:

"Thank you sweetheart".

Lha, sweetheart? hahaaha.... kalo di Indonesia si mbak sopir ini ngomong begitu sama penumpang pria, wah bisa2 ada cerita selanjutnya tuh apalagi kalo penumpangnya yang kurang iman dan lagi boring gak punya duit sama gak punya pacar, wkwkwkwkwk. Seumur2 belum pernah dengar sopir taksi Indonesia bilang begini pas dikasih ongkos "Terima kasih, sayang".  Bakal terdengar aneh ya kalo ada.

Terus beberapa waktu yang lalu kita lagi nonton festival. Saya nyimpen bangku duduk biar gak pegel berdiri terus tapi karena si Kecil lari2, saya kejarlah dia dan ninggalin bangku itu. Pas balik lagi, saya pikir mau beresin bangkunya ah, mau menjauh aja dari arena karena si Kecil larinya ke belakang mulu. Tiba2 ada bapak2 yang nawarin ngangkatin bangkunya sambil bilang begini;

"Let me help you, sweetie" .

Saya nggak ge er. Karena sudah tahu adat2an orang sini. Sama orang asing pun, kata2 manis biasa dipakai.

Kata2 pujian ekspresif yang hiperbola ini jarang saya temui pada diri orang2 di desa saya.  Dalam mengungkapkan rasa cinta kasih pun menurut saya, orang kita lebih kepada tindakan daripada kata2 semata. Tak jauh2, contohnya ayah ibu saya, tak pernah saya dengar mereka bilang "Aku mencintaimu" terus saling peluk dan cium sebelum ke sawah. Tapi bisa dihitung jari juga berapa kali saya mendengar ayah dan ibu bertengkar padahal hidup kami tak kurang susahnya.  Banyak benar bahan untuk dijadikan pertengkaran seperti kehidupan kami yang miskin sementara anak2 banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun