Mohon tunggu...
🍀 Usi Saba 🍀
🍀 Usi Saba 🍀 Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

🎀 Menolak Tenar 🎀

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Chef Cantik Giada Bercerai; Masakan Enak Tak Jamin Keluarga Utuh

31 Desember 2014   16:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419951072446188154

Seperti sudah saya bilang di artikel sebelumnya kalau suami saya kecele sama saya, dikiranya saya yang orang kampung ini mirip2 Superman atau Wonder woman, manusia serba bisa... wkwkwkkwk...  terutama memasak. Dikiranya saya jago masak tapi dia tertipu... hahahaha... karena kemampuan memasak saya ala kadarnya.  Muter2 aja memasak ayam seputar Kari ayam, kalau nggak ayam bakar, ayam goreng bumbu begitu plus nasi dan lalapan dan sambel sampai2 dia udah ketagihan sambel itu... wkwkwkwkwk.  Ya, pokoknya nggak superlah masakan saya tuh, nggak seperti chef cantik Giada de Laurentiis itu lho. Diamah udah cantik, pinter masak lagi.

Biar masakan saya gak seeenak dan tidak sevariatif Giada, tapi seringnya masakan saya dihabisin sama suami. Mungkin demi kedamaian hidup dia di dunia biar istrinya tidak nyerocos terus. Wkwkwkwkwk... Dari artikel saya tentang masakan saya yang biasa aja itu, ada beberapa komen yang ternyata sama2 seperti saya ibu2 yang mengaku tidak terlalu begitu bisa memasak. Hmmmhhh... hahaha... kirain saya aja.

Tetapi sepertinya ibu2, kita tidak perlu khawatir  karena ketentraman dan kelanggengan rumah tangga tidak melulu ditentukan oleh kemahiran istri memasak, karena ternyata istri yang mahir masak pun tak menjamin rumah tangganya langgeng contohnya chef Nigella Lawson, Farah Quinn dan yang terakhir Giada de Laurentiis. Rumah tangga mereka berakhir dengan perpisahan. Kalau dilihat secara fisik kurang apa coba mereka itu, cantik luar biasa, mahir memasak pula. Enak di lihat dan enak di lidah.

Giada dan bekas suami plus putrinya (today.com)

Perceraian para chef cantik ini kembali mengukuhkan rasa percaya diri saya kalau yang terpenting dalam rumah tangga itu bukan rasa makanan, tapi rasa hati... hahahaha... ngomongnya kayak Filsuf aja... wkwkwkwkwk... ya, bukti mereka bercerai kan sudah jelas ada rasa hati yang tidak beres. Kalau rasa makanan yang tidak enakmah, mereka tinggal minggat dan nongkrong di restoran, ya kan?.

Mengolah rasa hati sepertinya lebih sulit daripada mengolah rasa makanan. Jujur saya rasa2nya tak pernah bertengkar hebat cuma gara2 masakan saya tidak enak.  Kita gak pernah bersitegang karena masakan saya keasinan atau kepedesan.  Gak tahu ya, padahal beneran kadang saya kasihan sama nasib  suami yang punya istri  gak bisa masak enak. Pernah dia protes suatu kali soal makanan, udah saya suruh kawin sama chef aja.... wkwkwkwkwk...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun