Mohon tunggu...
Usin
Usin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Vidrec.com_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kertas dan Pena

16 Mei 2021   10:59 Diperbarui: 16 Mei 2021   11:13 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kata tak mampu terucap

Saat telinga tak bisa mendengar

Di situlah

Ku memerasakan keterpurukan yang sebenarnya

Ketika kaki ini tak kuat melangkah

Ketika semua terasa seakan mulai menjauh

Hanya pena dan kertaslah sebagai sahabat sejatiku

Yang selalu menerima

Semua curahan dan keluh kesahku

Sebagai tempat menampung segala kegundahan

Dari pahitnya sebuah pengorbanan dan perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun