Saya tertarik membahas “Cerita dibalik Kisah Tentang Lisa” sehingga saya menulis sebuah pemahaman tentang kabar berita ini serta ada pembelajaran yang bersangkutan dengan mata kuliah saya di kampus yang sedang saya lakoni.
Apa yang Anda pikirkan tentang imajinasi?
Apakah Anda pernah memiliki teman imajinasi?
Apakah wajar, jika anak memiliki teman imajinasi?
Hampir dari 90% manusia pernah memiliki teman imajinasi, apalagi masa kecil yang penuh dengan dunia imajinasi.
Teman imajinasi digambarkan dalam kehidupan anak terlihat nyata, teman imajinasi yang dalam pikiran anak dapat membantu perkembangan kognitif dan sosial emosional si anak. Serta bagaimana tindakan sebagai orangtua atau orang yang lebih dewasa dalam kehidupan si anak ini bisa menyikapi dengan baik tentang teman imajinasi. Apakah tindakan kita sudah layak untuk membantu anak yang masih dalam masa perkembangan.
Teman imajinasi atau teman khayalan seorang anak adalah termasuk dalam masa perkembangan anak, teman imajinasi ini bisa muncul ketika si anak sedang mengidolakan seseorang atau sesuatu yang menjadi inspirasi si anak untuk dapat telihat nyata dan bermain dengan si anak. Seperti yang si anak kagumi di dunia nyata, film/kartun kesayangan, tokoh idola atau memang benar-benar tokoh rekayasa imajinasi anak, bahkan teman imajinasi bisa didapatkan oleh si anak dari cerita/dongeng yang pernah diceritakan oleh orangtua dan keluarga.
Tahap Pra-Operasional ini terjadi pada anak-anak usia 2-7 tahun, di mana anak mulai mampu mewujudkan sebuah benda yang tidak ada atau menggambarkan suatu peristiwa dengan menggunakan simbol berupa kata-kata atau aksi yang mewakili sesuatu yang lain, ( Teori Jean Piaget). Di masa ini lah anak ketika dirumah akan mudah bermain, berbicara sendiri, mengobrol sendiri dengan bonekanya atau dengan seseorang yang dianggapnya teman imajinasi. Teman imajinasi si anak bisa datang dan pergi kapan saja dan dimana saja, bahkan bisa juga muncul di tempat-tempat tertentu yang si anak singgah.
Kenapa anak punya teman imajinasi?
Karena ketika si anak ingin bermain tetapi tidak ada yang dapat diajaknya bermain bersama, maka si anak akan menciptakan teman imajinasi. Anak di usia 2-7 tahun masih wajar memiliki teman imajinasi tetapi ketika si anak itu sudah kelawatan maka untuk menjadi orangtua atau keluarga yang ada didekat si anak harus tetap bisa menjadi sosok teman dikehidupan nyatanya bahkan menjadi idola si anak.
Anak memiliki teman imajinasi ini karena digambarkan sebagai sosok yang dapat diajak bermain, mendengarkan dan mendukung si anak dalam melakukan semua tindakannya, dan bahkan tidak pernah menyalahkan si anak. Tetapi pada kenyataannya teman imajinasi ini membantu anak untuk mengeksplorasi/mencari dunia khayalan sehingga daya imajinasi/fantasi anak lebih bagus, serta membnatu dalam perkembangan kognitif dan perkembangan sosial emosional si anak.