Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Temperamen Anak dengan Pola Asuh Orang Tua dan Guru BK

4 April 2018   17:15 Diperbarui: 5 April 2018   20:58 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu permasalahan di Kantor BK adalah anak-anak yang masih belum bisa mengatur temperamennya sendiri, dan menjadi salah satu tugas para Guru BK untuk mencari tahu akar permasalahan yang dihadapi si anak. 

Kebanyakan dari permasaahan ini adalah faktor dari lingkungan atau keluarga, sehingga yang mengakibatkan para orangtua dipanggil ke Sekolahan adalah untuk mempertanggung jawabkan atas kesalahan mereka terhadap pola asuh anaknya.

Anak  tumbuh dan berkembang dibawah asuhan orang tua. Melalui orang tua, anak beradaptasi  dengan lingkungannya dan mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang  berlaku di lingkungannya.  Anak merupakan pribadi yang unik, dan anak bukan merupakan miniatur orang dewasa, sehingga anak juga harus mendapat perlakuan  yang sama dengan manusia dewasa. 

Anak-anak memiliki temperamen atau gaya berperilaku yang berbeda-beda dalam merespon sesuatu. Ada yang memberikan tanggapan secara positif seperti mudah beradaptasi dalam lingkungan baru, ada yang pemalu dan lambat dalam beradaptasi, dan ada juga tipe anak pemberontak dan sulit diatur oleh orangtua nya sendiri. 

Sedangkan sikap orang tua mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak dan perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap mereka  dan perilaku mereka. 

Pada dasarnya hubungan orang tua dan anak tergantung pada sikap  orang tua. Bentuk dan banyaknya pengaruh selama perkembangan anak tergantung pada kondisi hubungan orang tua dan anak yang berkaitan dengan jenis pola asuh, yang dapat mempengaruhi temperamen anak.

Anak-anak yang sangat aktif atau hiperaktif digambarkan secara negatif, tidak menerima bahkan tidak patuh dengan perintah para orangtua. Sehingga perilaku orangtua dalam berinteraksi dengan anak sangat berpengaruh terhadap temperamen anak. 

Jika salahsatu orangtua yang tidak konsisten terhadapt peraturan yang mereka buat sendiri sangat berpengaruh negatif pada anak, dan jika oragtua sedikit memberikan perhatian pada anak atau jarang memberikan penghargaan/reward juga akan berdampak pada ketidakpatuhan anak. 

Anak yang aktif memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dalam masalah berperilaku, anak-anak yang sering menunjukkan temperamen emosi dalam kehidupan sehari-hari juga lebih banyak memiliki perilaku bermasalah di rumahnya dan di sekolahan. 

Anak-anak yang aktif pada dasarnya hanya ingin diperhatikan oleh orangtua. Bahwa anak yang memiliki perilaku bermasalah dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi dari sikap penegakan kedisiplinan yang dibuat oleh orangtua tetapi melaluai pendekatan yang memakasakan kehendak si anak, dan bisa membuat anak malah memberontak, bukan menaati karena rasa hormat aau patuh pada orangtua. 

Bahkan jika anak yang hiperaktif seharusnya orang tua diminta melaporkan mengenai temperamen dan masalah perilaku pada anaknya kepada Guru BK agar dapat ditangani sejak dini atau konsultasi kepada para Psikolog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun