2. Jika dadu yang jatuh menunjukkan mata dadu 5, maka siswa harus berjalan 5 kotak pada papan permainan ular tangga tersebut. (Pendekatan Erikson)
3. Jika sudah dijalankan, kotak yang berisi pertanyaan dijawab oleh siswa, jika benar siswa tersebut mendapat poin/bintang. (Pendekatan REA)
4. Permainan berlanjut hingga ke kelompok-kelompok berikutnya
5. Selanjutnya guru memberikan evaluasi hasil metode dan teknik pembelajaran menggunakan permainan ular tangga. (Pendekatan High Scope)
6. Guru menentukan kesimpulan konsep pembelajaran. (Pendekatan Montessori)
Bermain ular tangga adalah permainan dari jaman klasik yang hingga sekarang masih diminati oleh anak-anak dan orang dewasa, karena dari permainan itu dapat merangsang kognitif. Permainan ular tangga ini juga membantu anak bersosialiasi dengan temannya sebab permainan ini dimainkan oleh dua anak atau lebih - berkelompok. Dari penjelasan pendekatan, metode, langkah-langkah dan teknik untuk bermain ular tangga memang dapat membentuk sosial-emosional pada anak-anak dan dalam pembelajaran atau permainan ternyata bisa melakukan banyak pendekatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H