Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Kognitif Piaget

7 Maret 2016   20:29 Diperbarui: 7 Maret 2016   21:11 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Piaget adalah sosok seorang psikolog dan pendidik berkebangsaan Swiss yang terkenal dengan teori perkembangan kognitif Piaget, ia dilahirkan di daerah Swiss, pada tanggal 9 Agustus 1896. Teori Piaget adalah sebuah kisah yang menyeluruh dan umum mengenai bagaimana biologi dan pengalaman membentuk perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa fisik kita memiliki struktur yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan dunia. Piaget juga berfokus bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitif mereka sendiri. Dunia kognitif dari anak prasekola memiliki sisi yang kreatif dan penuh fantasi. Imajinasi anak-anak prasekolah akan bekerja sepanjang waktu dalam memahami dunia. Teori Piaget ini mengenai perkembangan kognitif adalah menjelaskan proses perkembangan anak sejak masa bayi sampai kanak-kanak berkembang menjadi individu yang dapat bernalar, mendefinisikan hubungan anak dengan lingkungan dan pengetahuan.

Proses-proses kognitif yang digunakan oleh anak-anak ketika mereka mambangun pengetahuannya mengenai dunia. Menurut konsep-konsep Piaget adalah skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, keseimbangan, dan ekuilibrasi.


1. Skema, menurut Piaget (1954), ketika seorang bayi mencoba membangun pemhamannya mengenai dunia maka otak mereka yang sedang berkembangan itu mencitkan skema.
2. Asimilasi dan Akomodasi, asimilasi digunakan ketika anak mulai menggunakan skema miliknya untuk medapatkan informasi atau pengalaman baru, sedangkan akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan skemanya agar sesuai untuk mengolah infomasi dan pengalaman baru.
3. Organisasi, menurut Piaget, untuk dapat memahamidunianya, anak anak berusaha mengorganisasikan pengalamannya secara kognitif, yang dimaksud dengan organisasi adalah pengelompokan perilaku-perilaku dan pemikiran-pemikiran yang terpisah satu sama lain kedalam suatu sistem yang tingkatannya lebih tinggi.
4. Ekuilibrasi adalah istilah yang digunakan oleh Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak beralih dari satu tahap berpikir ketahap berpikir selanjutnya.

Ada empat periode tahap perkembangan kognitif anak, yaitu:


1. Periode Sensorimotor ( 0 – 2,0 tahun )
Pada periode ini anak lebih memperlihatkn tingkah laku yang bersifat motorik dan anak-anak juga menggunakan penginderaan mereka untuk mengenal lingkungannya dalam mengenal objek. Piaget memagi tahap sensorimotor kedalam enam subtahap, yaitu Refleks sederhana, Reaksi sirkuler primer, Reaksi sirkuler sekunder, Koordinasi reaksi sirkuler sekunder, Reaksi sirkuler tersier dan internalisasi skema.

2. Periode Pra-operasional ( 2,0 – 7,0 tahun )
Pada periode ini anak lebih bisa melakukan sesuatu dari hasil meniru dan mengamati tingkah laku yang ada disekitarnya dan mampu melakukan simbolisasi tersendiri.

3. Periode Konkret ( 7 – 11 tahun )
Pada periode ini anak sudah mampu beroperasional, dapat bernalar secara secara logis dan dapat diaplikasikan pada contoh-contoh yang spesik atau konkret atau nyata.

4. Periode Operasi Formal ( 11 – dewasa )
Tingkah pada puncaknya anak berkembang hingga dewasa dan mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah, dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.


Piaget juga mengemukakan bahwa ada empat aspek besar yang ada hubungannya dengan tahap perkembangan kognitif, yaitu :
1. Pendewasaan atau kematangan
2. Pengalaman
3. Interaksi sosial
4. Keseimbangan


Sumber dari LIFE-SPAN DEVELOPMEN (John W. Santrock)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun