Generasi Z memang hidup di era yang sangat dinamis dan penuh dengan informasi. Alhasil, tidak jarang mereka terbawa arus tren atau informasi yang belum tentu valid. Kehidupan kaum GEN Z ini sangat erat dengan gadget dan smartphone. Dengan gadget dunia dan informasi dapat diakses dengan mudah. Bahkan, tidak sedikit yang mencari informasi permasalahan melalui gadget nya. Mereka mengakses internet dan media online untuk belajar atau tidak lain untuk chatingan bahkan hanya sekedar scroll tiktok dan instagram saja.
Salah memilih media, kita akan terjerumus pada pesan dan tujuan tersembunyi dari media tersebut. Tidak sedikit kaum muda yang terbawa media yang sering dibacanya, Mental generasi muda sudah semakin tergerus dan mulai terbawa arus dengan teknologi yang semakin canggih. Â Sebab itu butuh pengetahuan dan wawasan dalam memahami teks media.
Rapuhnya mental generasi muda saat ini seharusnya menjadi ajang introspeksi diri baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat. Semuanya menjadi lebih mudah untuk diakses. Tontonan-tontonan yang tidak mendidik justru dijadikan sebagai tuntunan. Kerapuhan mental generasi muda menjadi salah satu kerusakan yang disebabkan oleh sistem rusak ini. Kecanggihan teknologi seharusnya menjadi kemajuan dari negara. Namun sayangnya, teknologi yang canggih seperti sekarang ini malah banyak disalahgunakan dan pemakaiannya pun tidak disaring mana yang baik dan buruk. Maka muncullah banyak orang-orang yang cabul disebabkan oleh tontonan yang tidak senonoh itu.
Lalu, apa solusi nya?
1.Selalu mempertanyakan sumber informasi, kebenarannya, dan tujuan di balik penyebaran informasi tersebut, Biasakan untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang terpercaya sebelum mengambil kesimpulan agar tidak menjadi hoaks
Â
2.Kembangkan Kritis Diri
 selalu merenungkan tindakan dan pilihan yang diambil, selalu bertanya "Mengapa saya melakukan ini?" atau "Apakah ini benar-benar penting bagi saya?". Dorong diri untuk berani memiliki pendapat sendiri dan tidak takut berbeda dengan teman sebaya.
3.Bangun Relasi Sosial yang Positif
berinteraksi lah dengan orang-orang yang positif dan suportif, ajak untuk bergabung dalam kelompok diskusi yang membahas isu-isu terkini secara kritis, cari mentor yang dapat memberikan bimbingan dan nasihat.
4.Manfaatkan Teknologi dengan Bijak Menggunakan teknologi secara efektif dan efisien, tetapkan batasan waktu penggunaan gadget agar tidak kecanduan, mencari informasi yang bermanfaat. Membentuk karakter yang kuat dan kritis tidaklah instan, melainkan membutuhkan proses yang berkelanjutan, Perlu adanya kerja sama antara masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan generasi muda.
Kesimpulan
Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sangat rentan terhadap pengaruh negatif dari dunia maya. Kemudahan akses terhadap informasi dan hiburan melalui gadget telah membawa dampak signifikan pada perkembangan mental. Banyak yang terjebak dalam arus informasi yang tidak valid, konten negatif, dan perilaku konsumtif. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Seperti peningkatan literasi digital sangat penting agar generasi Z dapat membedakan informasi yang benar dan salah, pengembangan sikap kritis dan kemampuan berpikir secara mandiri akan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat, membangun relasi sosial yang positif dapat memberikan dukungan emosional dan membentengi mereka dari pengaruh negatif, pemanfaatan teknologi secara bijak akan memaksimalkan potensi positif dari teknologi dan meminimalkan dampak negatifnya, dengan upaya bersama, diharapkan generasi Z dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan mampu menghadapi tantangan di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H