Mohon tunggu...
PKM PENERAPAN IPTEK
PKM PENERAPAN IPTEK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Program Kreativitas Mahasiswa 2023 Penerapan Iptek Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang 2023 Menciptakan Alat Pengusir Hama Burung

25 September 2023   16:25 Diperbarui: 25 September 2023   16:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2023 menciptakan  Alat Pengusir Hama Burung Dilengkapi Pengukur pH Bertenaga Surya Berbasis IoT Guna Peningkatan Produktivitas Padi Kelompok Tani Mangunsari. Kelompok tani Ngambar Sari bertempat tinggal di desa Mangunsari kecamatan Gunung Pati kota Semarang Jawa Tengah, kode pos 50227. 

Desa ini berjarak 6,2 km dari Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang. Serta dapat ditempuh dengan mengendarai motor 13 menit. Luas pertanian 844,348.28 m. Tim Pelaksana PKM Penerapan Iptek bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian Gunung Pati Kota Semarang Bersama bapak Haris, Dinas Pertanian Kota Semarang dan BPS Kota Semarang dalam Pengukuran Hasil Alat yang diterapkan.

Kelompok tani Ngambarsari memiliki sebuah permasalahan yaitu organisme pengganggu tanaman berupa hama burung pipit dan tingkat keasaman tanah yang tidak sesuai. Permasalahan ini mengakibatkan menurunnya produktivitas pertanian sehingga tidak bisa mendukung program IP 400. Mitra sudah berusaha menggunakan jaring pada sawah, serta memasang beberapa untaian tali yang disambungkan dengan kaleng yang diikat diatas tanaman padi untuk menimbulkan suara ketika ditarik. 

Hal itu menyebabkan burung merasa terancam kemudian terbang sehingga tidak ada kesempatan untuk memakan padi, akan tetapi alat tersebut masih bekerja secara manual dan burung masih bisa melewati samping jaring. Atas dasar itu, solusi iptek yang ditawarkan berupa alat pengusir hama otomatis dan PH sensor berbasis IoT yang terkoneksi dengan aplikasi. Alat ini akan bersumberkan listrik dari tenaga surya berdasarkan letak geografis dari sawah mitra dengan memanfaatkan energi matahari yang jumlahnya melimpah, sehingga nantinya meningkatkan produktivitas pertanian.

Tim UNNES dalam kegiatan ini adalah Muhammad Alvan Fauzi (Teknik Elektro 2021), Raditya Wisnu Wardhana (Teknik Elektro 2021), dan Yogi Prasetyo (Teknik Elektro 2021) I Gede Bagus Jayendra (Teknik Elektro 2022), dan Mitha Anggrainy (PendidikanTeknikInformatika 2020).

Mereka dimbimbing oleh Khoirudin Fathoni, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing.

Serangan burung yang berulang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang signifikan. Petani Ngambarsari tertahan hasil panen mereka di 250 kg gabah per 90  m^2, akibat serangan burung yang merusak tanaman padi. Dari hasil gabah tersebut menghasilkan beras 130 kg per 90 m^2. Pengendalian dan mitigasi serangan burung terhadap tanaman pertanian adalah hal yang penting untuk mempertahankan produktivitas pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pemasang alat diterapkan pada salah satu sawah Kelurahan Mangunsari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun