Mohon tunggu...
Yus Mei Sawitri
Yus Mei Sawitri Mohon Tunggu... -

Suka membaca dan menulis sejak kecil....Hobi jalan-jalan, nongkrongin toko buku dan nonton sepak bola...:)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kisah Heroik Pemain-pemain "Buangan"

17 Mei 2010   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:09 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mengamati selebarasi juara di liga-liga utama Eropa, terselip kisah heroik para pemain buangan. Dua pemain layak menjadi cerita utama, Wesley Sneijder  (Inter Milan) dan Arjen Robben (Bayern Munich).  Samuel Eto'o  bolehlah menjadi kisah pelengkap. Ketiganya, terutama dua pemain pertama, layak dilabeli "from zero to hero" alias dari pecundang menjadi pahlawan!

Robben, Sneijder dan Eto'o seolah menjadi pesakitan ketika bursa transfer musim panas tahun lalu bergulir.  Madrid tanpa ragu menempatkan Robben dan Sneijder ke daftar jual, sedangkan Eto'o "digadai" oleh Barcelona demi tanda tangan Zlatan Ibrahimovic (si striker oportunis level wahid!). Robben dan Sneijder terpaksa lengser dari Santiago Bernabeu demi mempermulus kedatangan para Galactico baru macam Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema dan Xabi Alonso. Tak ada kesempatan untuk berdebat, apalagi menolak, padahal keduanya jelas-jelas tak ingin pergi. Pelatih Manuel Pellegrini konon juga sudah berusaha membujuk Perez supaya mempertahankan dua anak asuhnya itu. Tapi Titah Florentino Perez adalah keputusan mutlak. Angkat kaki ke klub lain pun jadi pilihan tunggal. Robben akhirnya melangkah menuju markas Bayern, adapun Sneijder menerima pinangan Jose Mourinho.  Menurut Perez, bintang-bintang baru adalah tiket mutlak menuju berbagai gelar bergengsi, termasuk trofi Liga Champions. Lalu, bagaimana akhir drama melankolis ala Madrid tersebut. Ternyata Perez keluar sebagai pecundang...

Tepat sembilan bulan berselang, realitas membuktikan uang dan pemain bintang bukan segalanya. Uang tak bisa membeli trofi. Madrid secara tragis kembali tersingkir , untuk enam musim beruntun, di babak 16 Besar Liga Champions, kali ini oleh klub sekelas Olympique Lyon.,,,sungguh suatu tamparan pahit! Ambisi Madrid menggoyang dominasi Barcelona di liga lokal juga gagal total. Gelontoran 250 juta euro untuk pemain-pemain dari "Planet lain" terbukti tak menjamin datangnya trofi...

Ironisnya, para anak buangan justru bersinar terang. Gurat nasib Sneijder dan Robben sangat unik. Saat ini keduanya sama-sama sudah mengantongi dua gelar bersama klub masing-masing. Keduanya juga kompak memburu gelar ketiga, trofi Liga Champions, di markas tim yang dulu membuang mereka. Ya, Robben dan Sneijder bersaing memperebutkan treble di Santiago Bernabeu. Dua anak hilang bersiap memberi pelajaran berharga tentang bagaimana cara menghargai barang berharga yang dibuang dengan sesuka hati! Hadapilah Perez.

Di bawah besutan Louis van Gaal, si Robben menjelma menjadi sosok baru. Sebagai penggemar Manchester United, saya masih sakit hati dengan aksi Robben di perempatfinal Liga Champions lalu. Gara-gara dia, Setan Merah harus memupus mimpi kembali merajai Eropa. Kontribusi terbesar Robben adalah tiga gol dalam tiga pertandingan Liga Champions, kontra Fiorentina, Man United dan Lyon. Huffff!!! Sedangkan kehadiran Sneijder di Inter menjadi alasan terbesar (selain tangan dingin Mourinho) sukses Nerazzurri di Eropa musim ini. Inter pun bersiap menjemput trofi Liga Champions ketiga pada 22 Mei mendatang

Ya, Robben dan Sneijder merupakan sampel blunder Madrid di bursa transfer. Anehnya, kejadian seperti itu bukan yang pertama. Los Blancos seolah menutup mata dengan kenyataan bahwa uang tidak bisa membeli segalanya."Sepertinya menarik menunggu bagaimana sikap  Madrid melihat dua pemain yang mereka jual pada musim panas kembali ke Bernabeu di final Liga Champions,"  kata pelatih Arsenal, arsene wenger, menyndiri ironi kebijakan los Blancos., seperti dilansir goal.com. Ya memang sangat menarik. Saya sungguh-sungguh ingin mengetahui apa yang ada di benak Perez....Sneijder sendiri mengakui bahwa tampil di final Champions League di Bernabeu bagaikan mimpi yang menjadi nyata. Si anak buangan seolah ingin mengatakan kepada Perez, bahwa keputusannya sembilan bulan silam benar-benar keliru!!!

Apa yang menarik dari Samuel Eto'o? Kisahnya memang tak sedramatis Robben dan Sneijder. Pertukarannya dengan Ibra ternyata sangat menguntungkan bagi Eto'o. Ibra mengaku hijrah ke barca karena mengejar mahkota Liga Champions. Tapi apa yang terjadi? Justru Inter, tim yang ditinggalkan demi ambisi besarnya, sudah memastikan tiket ke final. Lebih pahit lagi, Nerazzurri ke final setelah menjegal Barca di babak Empat Besar. Betapa beruntungnya Eto'o dan betapa sialnya Ibrakadabra.....

Kini publik sepakbola tak sabar lagi menunggu gelaran akbar 22 Mei mendatang. Siapakah pemain "buangan" yang paling bersinar?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun