Telah sampai saya
di halaman penutup buku puisimu.
bukan buku dongeng, memang,
dimana semua cerita akan bahagia
pada akhirnya.
kau menutupnya dengan ucapan
"selamat tinggal"
seakan segala rasa yang pernah indah
telah sepenuhnya tanggal.
Lihatlah. sedang saya pikul kenangan.
tertatih-tatih saya memikulnya
melewati jalan-jalan yang sesak dengan bayangmu
mencangkul-cangkul saya;
menggali lubang-lubang
demi mengubur berpeti-peti kesedihan.
tapi tidak pernah cukup,
tidak pernah lagi saya temukan ketenangan.
Lihatlah, telah sampai saya
di pekarangan rumahmu,
tempat semuanya dimulai;
tempat kita membangun mimpi-mimpi
yang sempat ingin kita capai.Â
Erka Krisna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H