Mohon tunggu...
Erka Krisna
Erka Krisna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Daun-daun Ketapang

29 Desember 2017   12:37 Diperbarui: 29 Desember 2017   12:44 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 /1/
Daun-daun ketapang yang gugur itu,
kamu tahu,
adalah kesedihan yang berserakan di mataku

Di pekarangan rumahku daun-daun itu terhampar
sebanyak doa-doa masa lalu yang pernah terhantar

 /2/
Bagiku kau adalah angin,
masa depan hanyalah angan,
kesedihanku laiknya daun-daun ketapang
yang berserakan

Aku butuh lebih dari sekedar seikat lidi
untuk membersihkan
Hanya tangan dan hatimu yang mampu menandaskan.

 /3/
Tapi kau adalah angin,
harapan hanyalah angan
Daun-daun ketapang terus berguguran,
semakin banyak,
semakin kesedihan di pekarangan hatiku berserak

 /4/
Maka biarlah
Biarkan waktu meninabobokan daun-daun ketapang itu
hingga terlelap.

Erka Krisna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun