Bulan Oktober 2011 setelah Presiden SBY mengummkan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, saya menyimak nama-nama menteri dan wakil menteri yang dipilih oleh Presiden untuk membantunya dalam menjalakan pemerintahan. Dilayar kaca televisi terlihat wajah para menteri dan wakil menteri baru berseliweran, namun ada sosok seorang wakil menteri yang menyita perhatian saya beliau adalah wakil menteri ESDM Widjajon Partowidagdo, bukan karna saya kenal atau pernah melihat beliau sebelumnya tapi penampilanya yang nyentrik terutama gaya rambutnya yang panjangnya hingga menutupi daun telinga dan poni bagian depan yang terurai sampai ke mata, gaya rambut tersebut sangat jarang dimiliki oleh pejabat Negara di Indonesia bahkan di dunia. Benar saja setelah pelantikan menteri dan wakil menteri oleh Presiden, media masa cukup ramai membicarakan gaya rambut wakil menteri ESDM tersebut, dimanapun saya berdialog membahas reshuffle kabinet hampir semua orang yang saya ajak bicara pasti mengomentari gaya rambut wamen ESDM tersebut.
Dalam perjalanan karirnya menjadi wamen ESDM saya melihat kerja keras beliau dalam bertugas, beliau sangat sering tampil dilayar kaca, seminar dan dialog kebangsaan, bahkan saya tak pernah melihat keberadaan atau penampakan pak menteri Jero Wacik, di forum seperti itu, saya memperhatikan penjelasan dan pemikiran pak wid dalam forum yang saya saksikan, dari pemaparan yang beliau berikan sangat terlihat jelas bahwa beliau sangat menguasai bidang ESDM data-data yang beliau miliki seperti diluar kepala, istilah-istilah rumit tentang perminyakan sering diucapkan, beliau sangata jelas dalam menjelaskan permasalahan dan memberikan jalan keluarnya dengan berbagai alasan.
Suatu hari ditahun 2011 saya berkesempatan untuk hadir dalam dialog yang diselenggarakan oleh salah satu TV swasta di sebuah hotel di Jakarta, dialog dengan tema “Politik Ekonomi Indonesia 2012” tersebut sangat menarik karena diisi oleh tokoh-tokoh bangsa seperti Jusuf Kalla, Anies Baswedan Eep Saifula, Saldi Isra, Anggito Abimanyu dan tentunya pak Widjajono Partowidagdo yang saat itu baru satu bulan menjabat sebagai wakil menteri ESDM, saat itu adalah kali pertamanya saya melihat pak Wid secara langsung saya rasa beliau adalah pria yang paling gondrong didalam forum itu, karna itulah beliau menjadi sorotan banyak mata para audience, sesaat sebelum acara akan dimulai beliau terlihat berdiri dan memegang kamera pocket sambil mengambil gambar sekelilingnya, beliau saya lihat berjalan ke beberapa arah untuk mengabadikan kondisi sekitarnya dengan kamera tersebut,
Saat acara berlangsung beliau diminta untuk menjelaskan tantangan Indonesia dalam bidang energi di tahun 2012, pemaparan beliau runut dan jelas dan sekali lagi saya sampaikan beliau sangat menguasai permasalahan yang sedang dibicarakan, yang sangat menarik dari beliau dan selalu saya ingat adalah kalimat penutup yang disampaikan bukan tentang energi ataupun tentang pemerintahan tapi tentang kehidupan, kurang lebih kata-katanya seperti ini:
“Cara belajar yang paling baik adalah mengajar dan menulis, Dan cara mengajar yang paling baik adalah memberi contoh dengan melakukan, Melakukan yang paling baik itu dengan cinta, Cinta itu sharing, caring, giving, dan forgiving."
Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari beliau, kata-kata ini saya coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan kata-kata ini pula yang membuat saya ingin mengenal beliau lebih jauh, maka saya mencari informasi tentang beliau diinternetdan betapa kagetnya saya ketika tahu bahwa beliau memiliki hobi mendaki gunung dan telah mendaki puluhan gunung dalam hidupnya bahkan sampai dengan usianya yang sudah 60 tahun beliau masih tetap naik gunung, alasan beliau menggemari naik gunung ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan mendaki gunung, dapat merasakan kedekatannya dengan Allah dan mengagumi ciptaannya.
Tugas beliau sebagai wamen ESDM memang tidaklah mudah apalagi saat desas-desus kenaikan BBM mulai ramai diperbincangkan media, pak Wid semakin sering tampil dimedia dan diskusi lainya,beliau seperti tak kenal lelah sautu hari saya membaca Koran yang berisi tiga berita yang didalam ketiga berita tersebut ada nama pak wid yang menghadiri tiga acara dalam satu hari, lalu malamnya beliau menghadiri diskusi (JLC) di salah satu TV swata dengan raut wajah yang terlihat lelah dan berdebat dengan kwik kian gie dan faisal bawazier tentang kenaikan harga BBM, sekali lagi saya saksikan beliau memang terlihat lebih unggul dalam penguasan permasalahan dibanding lawan bicaranya,
Kondisi politik diIndonesia semakin hangat dengan semakin memanasnya penolakan sebagian mahasiswa dan buruh yang turun kejalan untuk menentang kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, saat itu saya kebetulanmasih menjabat sebagai Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, dalam kajian yang kami lakukan memang Kenaikan harga BBM wajar untuk dilakukan dengan berbagai pertimbangan, akan tetapi akan sangat besar dampak yang terjadi pada rakyat miskin yang akan semakin sulit dan terhimpit kondisinya dengan kenaikan BBM oleh karna itu Mahasiswa Universitas Trisakti memutuskan turun kejalan menuju kantor kementerian ESDM untuk menyampaikan aspirasinya menolak kenaikan harga BBM, dengan menggunakan Transjakarta sebagai bentuk kampanye mengoptimalisasikan penggunaan kendaraan umum demi menghemat BBM, ratusan mahasiswa awalnya melakukan orasi didepan gerbang kementerian ESDM, lalu setelah melakukan loby dengan pihak kementerian akhirnya 15 perwakilan mahasiswa katanya akan diterima oleh humas kementerian ESDM, didalam gedung ESDM saat perwakilan mahasiwa dipersilahkan masuk keruang rapat dan menunggu perwakilan kemeterian hadir, 5 menit kemudian ternyata yang hadir menemui langsung mahasiswa adalah pak wid sebagai wakil menteri ESDM kami tidak menyangka beliau mau menerima kami, karna berdasarkan pengalaman saya dan informasi yang saya tau sangat jarang pejabat kementerian selevel pak Wid mau menerima langsung mahasiswa yang turun aksi.
Tak lama kemudia mahasiswa memperkenalkan diri dan menyampaikan aspirasinya untuk menolak kenaikan harga BBM, beliau saya lihat adalah pendegar yang baik dengan menaatap langsung orang yang berbicara tanpa memalingkan wajah dan serius menyimak, lalu setelah selesai pak Wid menjelaskan secara gamblang mengapa BBM harus dinaikan dengan memberikan data lengkap pada mahasiswa, kami sperti menerima penjelasan dari dosen yang memberikan ilmunya dengan penuh rasa, ada sedikit hal menarik yang saya ingat saat petugas kementerian meberikan kue box kepada mahasiswa dan pejabat kementerian yang lain, saat itu hanya pak wid yang menolak untuk diberikan sambil bersuara kecil pak wid bilang “saya sedang puasa”. Hari itu hari kamis dan beliau sedang melaksanakan puasa senin kamis, jarang pejabat tinggi di Indonesia dengan segudang aktifitas dan tugas yang berat yang memang sangat membutuhkan tenaga yanglebih tapi tetap menyempatkan diri melaksanakan puasa sunah.
Pertemuan berlangsung kurang lebih 25 menit, setelah selesai seperti biasa beliau langsung mengeluarkan kamera pocket dari tas kecilnya dan meminta mahasiswa untuk berfoto bersamanya, setelah itu kami diberikan kartu nama dengan ramah beliau meminta kami para mahasiswa untuk berkomunikasi lewat emai bila mahasiswa ingin berdiskusi kembali,
Setelah pertemuan itu saya semakin kagum dengan keramahan, Pribadi, dan sifat beliau, banyak lagi berita tentang beliau baik perdebatanya dengan kwik kiangie, tulisanya dikoran dan berita tentang tanggapan beliau ketika akhirnya DPR memutuskan untuk menunda kenaikan harga BBM, dalam berita yang saya baca terlihat jelas kekecewaan beliau pada DPR diberita tersebut tertulis besar komentar pak wid “Indonesia ini Negara yang lucu” beliau menjabarkan kembali bagaimana kesalahan kebijakan yang selama ini diterapkan di Indonesia, dari penjelasan beliau saya setuju sepenuhnya denganapa yang beliau sampaikan bahwa Indonesia memiliki sumber energi murah yaitu batubara, tetapi justru batubara tersebut malah di ekspor. Sedangkan Indonesia memilih impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya lebih mahal.
"Indonesia negara lucu, ekspor yang murah, tapi impor yang mahal. Orang yang gak kaya minyak tapi pakai yang mahal. Orang miskin kalau pakai yang mahal maka akan susah hidupnya,"
Namun setelah kekecewaan itu berita tentang pak Wid seperti berkurang dimedia, berita kasus korupsi dang eng motor lebih mendominasi namun pada sabtu 21 April 2012 berita tentang pak Wid datang lagi, kali ini berita itu lebih besar dari biasanya berita ini ada di seluruh media masa, berita itu menggetarkan tubuh saya, seperti ada ketidak percayaan pada berita itu namun ternyata benar bahwa dosen terbaik bangsa ini telah meninggal dunia, wakil menteri yang ramah dan sederhana dengan kamera pocketnya itu telah pergi untuk selama-lamanya, Allah sungguh sayang padanya, ketaatanya dalam ibadah, totalitasnya dalam bertugas, dan sumbangsihnya yang dilakukan dengan cinta untuk Negara telah usai, beliau meninggal ditempat favoritnya, tempat dimana beliau bisa lebih dekat dengan Allah sambil menggagumi ciptaaNYA.
Sebelum meninggal beliau sempat membuat tulisan yang menjadi tulisan terahirnya untuk kita bangsa Indonesia, berikut tulisan terahir beliau:
Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik. Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendak-Nya terjadi.
Saya biasa tidur jam 20.00 WIB dan bangun jam 02.00 WIB pagi lalu Salat malam dan meditasi serta ceragem sekitar 30 menit, lalu buka komputer buat tulisan atau nulis email.
Dalam meditasi biasa menyebutkan: ''Tuhan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, aku sayang kepadaMu dan sayangilah aku. Tuhan Engkau Maha Pencipta, segala kehendak-Mu terjadi''
Lalu, saya memohon apa yang saya mau (dan diakhiri dgn mengucap) ''Terima kasih Tuhan atas karuniaMu.''
Subuh saya Sholat di Mesjid sebelah rumah lalu jalan kaki dari Ciragil ke Taman Jenggala (pp sekitar 4 kilometer). Saya menyapa Satpam, Pembantu dan Orang Jualan yang saya temui di jalan dan akibatnya saya juga disapa oleh yang punya rumah (banyak Pejabat, Pengusaha dan Diplomat). Sehingga, saya memulai setiap hari dengan kedamaian dan optimisme karena saya percaya bahwa apa yang Dia kehendaki terjadi dan saya selain sudah memohon dan bersyukur juga menyayangi ciptaan-Nya dan berusaha membuat keadaan lebih baik.
Oh ya, Tuhan tidak pernah kehabisan akal. Jadi, kita tidak perlu kuatir. Percayalah?
Salam,
widjajono
Selamat jalan pak dosen, selamat jalan guru bangsa, apa yang kau ucapkan akan selalu kami ingat, totalitasmu dalam bertugas untuk bangsa akan kami tiru, kini kau lebih tenang, tak adalagi yang akan mebuat mu pusing dengan BBM itu, tak adalagi tugas berat Negara yang kau emban. Titipkan salam kami untuk Rasul, doa kami pada Allah SWT akan kau terima dengan baik karena kami yakin Allah sangat sayang padamu pak Wid.
Usamah Abdul Aziz
Mahasiswa Universitas Trisakti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H