Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita adalah Bukti Ketidakmungkinan-Nya

4 Mei 2022   02:54 Diperbarui: 4 Mei 2022   02:58 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menggapai lillah-Nya merupakan kewajiban untukku

Namun, mencintamu juga hasratku yang tertunda

Tersekat pada benteng perbedaan yang mengurung kita

Pada detak jam yang terus bergulir menunggu waktu

Kapan dipersatukan dalam sebuah janji?

Mungkinkah akan bernasib sama dan kandas di ujung penantian?

Atau justru bertahan, meski tergerus lamunan ketidakpastian

Barangkali hanya menjadi angan yang pasi dan mati

Temaram lampu di kota berpias mengelilingi asaku

Yang kugantungkan dalam pelampiasan 

Pelarian karena kecewa yang merenggut percayaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun