Bung, bisakah kita merdeka esok hari?
Setelah apa yang terjadi, air mata usai ditangisi
Dua tahun lamanya, badan meringkuk dalam sangkar
Hanya ada hembusan angin yang sesekali berkabar
Dinding pun menjadi bisu, menyekat asa yang tak jua pasti
Wajah ini, dibuatnya pucat pasi
Lalu, ditahan dalam jeruji pandemi
Selepas Adzan Subuh tempo hari
Kantor-kantor, mereka gulung tikar
Anak-anak sekolah terpaksa dirumahkan
Terkaman wabah tak mampu dikendalikan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!